JAKARTA, DISWAY.ID - Relawan Anies Baswedan, Geisz Chalifah beberkan cerita dibalik batalnya rencana PDIP usung Anies di Pilkada 2024
Geisz mengungkapkan jika memang ada rencana PDIP menduetkan Anies-Rano Karno di Pilkada Jakarta.
Menurut Geisz, rencana tersebut ditunda secara mendadak hingga akhirnya PDIP mendeklarasikan Pramono Anung-Rano Karno.
BACA JUGA:1.518 Paslon Kepala Daerah Bersaing di Pilkada 2024, 51 di antaranya Calon Independen
"Anies diundang ke DPD PDIP Sabtu 24 Agustus 2024. Kemudian pada hari Minggu malam tanggal 25 Agustus 2 elite PDIP mendatangi Anies di Markas Anies, di Jakarta Selatan untuk menandatangani berkas," kata Geisz dalam keterangannya pada Jumat 30 Agustus 2024.
Selanjutnya, pada Senin 26 Agustus 2024, PDIP meminta Anies untuk hadir di DPP PDIP yang rencananya akan dideklarasikan bersama Rano Karno.
"Anies diminta hadir di gedung belakang DPP PDIP, bertemu dengan Rano Karno dan teman-teman PDIP. Kemudian mendadak terjadi 'perubahan situasi' yang kemudian dikatakan untuk ditunda.
BACA JUGA:Inul Daratista Curhat Ditawari Seseorang Terjun ke Politik, Cuma Bermodalkan Ijazah SD
BACA JUGA:Viral! Aksi Penusukan Terjadi di Tangsel, Pelaku Nekat di Tengah Keramaian Jalan
Lalu sore hari terjadi perubahan nama yang kemudian dicalonkan adalah Pramono Anung dan Rano Karno.
"Cerita di balik itu adalah cerita yang sama dengan partai-partai sebelumnya yang mendukung Anies tapi lebih kompleks," tambahnya.
Geisz mengatakan Anies kemudian diminta maju untuk Pilgub Jabar oleh PDIP.
Namun Anies tidak bersedia maju karena tidak ada aspirasi dari warga maupun DPD PDIP Jabar.
BACA JUGA:Jadwal Bioskop Trans TV Hari Ini 30 Agustus 2024, Tayang Film Aksi-Kriminal