Mampu menciptakan ekosistem sekolah yang mendorong pertumbuhan budi pekerti selain aspek intelektual. Harus paham benar dengan situasi lahir batin dirinya sendiri dan muridnya.
Murid diajak untuk menyadari, melihat, mendengarkan, merasakan, mengalami pengalaman belajar yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosionalnya
BACA JUGA:4 Contoh Game Edukatif Pembelajaran Anak, Klik Link Download GRATIS dan Mainkan di Sini
Modul 1.2 Pembelajaran Sosial Emosional dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak
Guru dapat menumbuhkan nilai dan peran pada guru dan murid dalam pengelolaan emosi sehingga nilai kemandirian dan pembelajaran yang berpusat pada murid serta peran guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran dan mendorong kolaborasi dapat tercapai dan berjalan seimbang.
Modul 1.3 Pembelajaran Sosial Emosional dengan Visi Guru Penggerak
Guru dapat mewujudkan visi yang diharapkan dengan melakukan prakarsa perubahan dengan memberikan pembelajaran kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sehingga diharapkan dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Modul 1.4 Pembelajaran Sosial Emosional dengan Budaya Positif
Guru dan murid dapat mengenali dan memahami emosi masing-masing sehingga mampu mengontrol diri dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, aman, dan nyaman yang berpengaruh dalam penerapan budaya positif baik berupa disiplin positif maupun keyakinan kelas dengan sebaik mungkin sesuai dengan kesadaran diri dan manajemen diri.
BACA JUGA:Ini Dampak Penggunaan Animasi Pembelajaran pada Siswa, Bagaimana dengan Kurikulum Merdeka?
Modul 2.1 Pembelajaran Sosial Emosional dengan Pembelajaran Berdiferensiasi
Guru dapat melakukan pembelajaran dengan mengidentifikasi perasaan dan emosi.
Hal ini sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi yang memetakan kebutuhan murid diantaranya kesiapan murid, minat, dan profil belajar murid dengan menggunakan strategi diferensiasi konten, proses, dan produk, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan murid agar pembelajaran semakin menyenangkan dan dapat mewujudkan merdeka belajar.
Sebelum mempelajari modul 2.2, penulis berpikir bahwa kompetensi sosial dan emosional akan terbentuk dengan tersendirinya bersamaan dengan pembelajaran di kelas sehingga penulis hanya fokus pada proses penyampaian materi (kognitif) sesuai dengan kurikulum.