JAKARTA, DISWAY.ID -- Aksi tawuran di Jalan Taman Semangka, Palmerah, Jakarta Barat pecah pada Rabu malam, 4 September 2024.
Peristiwa itu menewaskan seorang remaja akibat sabetan celurit di bagian leher.
BACA JUGA:Kecelakaan Bus Pariwisata 'Ngeblong' Kiri Seruduk Lapak Pedagang di Gunungkidul, Ini Penyebabnya!
BACA JUGA:Ini Motif Pelaku Siram Air Keras ke Anggota Polres Metro Jaktim Saat Tawuran
Ironisnya, pelaku pembacokan terhadap korban itu dilakukan oleh bocah yang masih berusia belasan tahun.
Diketahui, tawuran itu terjadi akibat bentrokan antara kelompok "Kamus Gantung" yang bergabung dengan "Gang Buaya" melawan kelompok "Selebritis 02" yang bergabung dengan "Kebon Jahe."
Wakapolres Metro Jakarta Barat, Akbp Teuku Arsya Khadafi, didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan, mengungkapkan bahwa insiden tawuran itu telah direncanakan sebelumnya melalui media sosial.
Kedua kelompok telah saling menantang dan mengatur pertemuan untuk bentrokan di lokasi yang telah mereka sepakati.
"Korban DN (19) meninggal pasca bentrokan tersebut karena mengalami 2 luka bacokan pada bagian leher sebelah kanan dan kiri dengan kedalaman sekitar 2 - 3 cm dengan panjang 10 - 15 cm sehingga mengakibatkan nyawa korban tidak tertolong ," ujar Arsya, Selasa, 10 September 2024.
Arsya menjelaskan bahwa mereka juga kerap berganti ganti nama kelompok dan juga terkait dimedia sosial mereka sering berganti ganti
BACA JUGA:Polisi Ungkap Identitas Pelaku Penculikan dan Pencabulan Bocah di Tangsel
"Hal ini untuk menujukan eksistensi kelompok mereka," tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat terkait persoalan itu merupakan tanggungjawab banyak pihak. Hal tersebut tidak bisa hanya mengandalkan pihak kepolisian saja
"Tentunya peran orang tua, pihak pengajar, para tokoh masyarakat, tokoh agama sangat diperlukan untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang lagi," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Akbp Andri Kurniawan menjelaskan.