Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal Sampai CEO AirAsia Ngeluh, Sandiaga Uno: Kami Terima Masukan

Rabu 11-09-2024,12:53 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menindaklanjuti keluhan dan menerima masukan dari CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia Tony Fernandes perihal mahalnya harga tiket penerbangan domestik di Indonesia. 

Menurut Sandi, saran dari AirAsia akan menjadi atensi Kemenparekraf dan pihak terkait untuk menurunkan harga tiket domestik. 

BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Desa Wisata, Kemenparekraf Gelar Forum Pentahelix

BACA JUGA:Didukung Kemenparekraf, 'Tribute to Mas Yos' Jadi Momentum Tata Kelola Industri Musik-Radio Era Digital

“Masukan bapak Tony Fernandes telah kami terima melalui media dan itu memang sudah menjadi temuan kami,” ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Selasa 10 September 2024. 

Menurutnya, ada tiga faktor yang sangat membebani industri aviasi itu, yakni pajak, bea dan juga avtur.

Atas saran dan masukan itu, Sandi bersama Satuan Tugas (Satgas) penurunan harga tiket pesawat akan mempercepat penurunan harga tiket. 

Diharapkan penurunan harga tiket pesawat bisa terjadi di akhir Oktober mendatang. 

BACA JUGA:Respons Pertamina Soal Penyebab Harga Avtur Paling Mahal di ASEAN, Bikin Harga Tiket Pesawat Mahal?

BACA JUGA:Kemenhub Kaji Penurunan Tiket Pesawat, Begini Hasilnya

“Sehingga akhir Oktober kita harapkan harga tiket bisa lebih terjangkau. Paling tidak turun 10 persen target awal kita,” pungkas Sandiaga.

Seperti diketahui, CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia Tony Fernandes mengeluhkan  kendala yang dialami maskapai asal Malaysia itu dalam menentukan harga tiket.

Mahalnya biaya operasional di Indonesia membuat AirAsia kesulitan menentukan tiket penerbangan domestik yang terjangkau di Indonesia. Salah satu kendala yakni mahalnya harga avtur yang 28 persen lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

“Harga bahan bakar di Indonesia adalah tertinggi di ASEAN, sekitar 28 persen,” ujar Tony.

Selain itu, di Indonesia terdapat pengenaan pajak ganda yang dikenakan pada penerbangan domestik, yakni pajak dikenakan pada bahan bakar pesawat maupun pada harga tiket penumpang.

Kategori :