Bahkan, lanjut Anggi, apabila buku yang hanya diprioritaskan, hal ini bukan menjadi akhir karena output yang diperlukan adalah pengetahuan yang diserap siswa dari buku tersebut.
"Buku itu bukan hanya terkait bukunya, tapi pengetahuan."
Ia mengutip kata-kata Widji Tukul tentang orang yang hanya membaca buku tanpa mengkritisi ataupun menyuarakan ilmunya.
"Jadi kita kebanyakan baca buku, tapi kemudian nggak mengkritisi sesuatu. Ketika ada ketidakadilan diam saja, negara darurat diam saja, itu juga jadi persoalan," pungkasnya.