JAKARTA, DISWAY.ID -- OpenAI telah meluncurkan AI model baru yang diklaim dapat “bernalar” dan memecahkan masalah yang lebih sulit dibandingkan pendahulunya.
Model OpenAI o1 seri pertama ini dirilis pada hari Kamis 12 September sebagai pratinjau dan tentunya perusahaan tersebut berharap ada pembaruan dan peningkatan rutin.
“Kami melatih model-model ini untuk menghabiskan lebih banyak waktu memikirkan masalah sebelum mereka merespons, seperti yang dilakukan seseorang,” kata pembuat ChatGPT di situsnya.
BACA JUGA:Perluas Layanan, DAIKIN Proshop Showroom Pertama Resmi Hadir di Semarang
BACA JUGA:Link dan Cara Download iOS 18 yang Rilis Hari Ini, iPhone Kamu Kebagian Update?
“Melalui pelatihan, mereka belajar menyempurnakan proses berpikir mereka, mencoba berbagai strategi dan mengenali kesalahan mereka.”
OpenAI mengatakan model baru ini sudah pernah digunakan oleh peneliti layanan kesehatan untuk memberi anotasi pada data pengurutan sel dan juga digunakan oleh fisikawan untuk menghasilkan “rumus matematika rumit yang diperlukan untuk optik kuantum.”
“O1 OpenAI mampu berpikir selama beberapa detik, namun kami menargetkan versi mendatang dapat berpikir selama berjam-jam, berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Biaya inferensi akan lebih tinggi,” tulis Noam Brown, seorang ilmuwan riset di perusahaan tersebut pada Kamis X.
Perusahaan tersebut mengatakan dalam pengujian, OpenAI o1 pada tugas-tugas yang sulit dalam fisika, biologi, dan kimia memiliki kinerja serupa dengan mahasiswa PhD.
BACA JUGA:Manfaatkan AI, Pengembangan Museum Makin Modern dengan Digital Twin
BACA JUGA:Gelar Acara Amplify Indonesia 2024, Nokia Hadirkan Berbagai Inovasi Canggih Terbaru
Diketahui juga daalam ujian kualifikasi Olimpiade Matematika Internasional, rangkaian model baru ini dapat memecahkan 83% masalah dengan benar.
Meskipun begitu, model terbaru ini belum memiliki banyak fitur yang 'berguna', contohnya seperti menjelajah web ataupun mengunggah file maupun gambar.
Model ini secara bertahap akan tersedia untuk para pengguna ChatGPT.