Kondisi ini membuat sejumlah organisasi cabang olahraga terpaksa menjadwalkan pertandingan, sementara para pekerja masih sibuk menyelesaikan sarana yang belum rampung.
Selain sarana yang belum rampung, para atlet PON juga harus berhadapan dengan kenyataan pahit berupa makanan dan nasi kotak yang tidak layak konsumsi.