JAKARTA, DISWAY.ID - Polda Metro Jaya terima laporan staf Arsjad Rasjid yang diduga mengalami pengeroyokan di Menara Kadin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut pada Selasa 17 September 2024.
BACA JUGA:Sekjen Pemuda Pancasila Nilai Munaslub Kadin Ancam Stabilitas dan Misi Besar Prabowo Subianto
BACA JUGA:Adanya Dugaan Pengeroyokan di Menara Kadin, Staf Arsjad Rasjid Lapor PMJ
"Kemarin hari Selasa tanggal 17 september kami telah menerima laporan dari saudara AR, terlapornya saudara UK. Atas peristiwa dugaan peristiwanya yang dilaporkan adalah kekerasan secara bersama-sama di muka umum terhadap orang ataupun barang sebagaimana diatur dalam pasal 170 KUHP," katanya kepada awak media, Rabu 18 September 2024.
"Sekali lagi setiap laporan polisi yang masuk ke Polda Metro Jaya itu pasti akan ditindaklanjuti, akan diusut, diproses, dilakukan pendalaman sesuai SOP secara proporsional dan secara profesional, jadi mohon waktu setiap laporan yang masuk tahapan awalnya adalah pendalaman dalam rangka penyelidikan. Mohon waktu, tim penyelidik masih bekerja," lanjutnya.
Sebelumnya, pihak Arif Rahman melaporkan Umar Kei ke Polda Metro Jaya semalam 17 September 2024 terkait dugaan pengeroyokan.
Staf Khusus Arsjad Rasjid, Arif Rahman mengatakan dugaan pengeroyokan itu terjadi di Menara Kadin.
"Iya betul. Semalam. Pengeroyokan sebenarnya. Jadi, di Gedung Menara Kadin," katanya kepada awak media, Rabu 18 September 2024.
BACA JUGA:Dhaniswara Harjono Ungkap Munaslub Kadin Sebagai Aksi Kudeta Terhadap Arsjad Rasjid
Diungkapkannya, pengeroyokan terjadi awalnya saat Arsjad Rasjid menugaskan tiga stafnya untuk mengecek kantornya dan membawa bukti bahwa pihaknya menyewa Menara Kadin.
"Jadi, kronologinya itu saya ini kan sebagai Staf Khusus Ketua Umum Kadin Pak Arsjad Rasjid. Jadi, Pak Arsjad Rasjid menugaskan kepada kami tiga, ada staf khusus, untuk mengecek kantor, dan kami membawa bukti bahwa kami menyewa dengan pengelola gedung Menara Kadin. Di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang tidak kami kenal," ungkapnya.
"Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang. Ternyata, di situ ada saudara Umar Kei, salah satunya. Dia sedang mem-breafing sekuriti kami yang ada di sana. Kan enggak ada urusannya dong, dia siapa, akhirnya saya telepon saudara Taufan yang dari pihak Anin. Memang beliau ada di lantai 29. Akhirnya turun dengan saya," lanjutnya.
Kemudian, dirinya bersama Taufan akhirnya pindah ke ruang pertemuan.
BACA JUGA:Hamdan Zoelva Minta Menkumhan Tolak Permohonan Pengesahan Anindya Bakrie Sebagai Ketum Kadin