JAKARTA, DISWAY.ID - Keluarga Umar Kei laporkan staf Arsjad Rasjid, Arif Rahman terkait dugaan penganiayaan di Menara Kadin.
Kuasa Hukum Keluarga Umar Kei, Abdul Fatah Pasolo mengatakan salah satu keluarga Umar bernama Hermawan Ngabalin diduga menjadi korban penganiayaan.
BACA JUGA:Anindya Bakrie Beberkan Kronologi Pengangkatannya Pasca Dilantik Sebagai Ketua Umum Kadin yang Baru
BACA JUGA:Polda Metro Terima Laporan Pengeroyokan Staf Arsjad Rasjid Saat Kisruh di Menara Kadin
"Jadi, alhamdulillah malam ini saya selaku kuasa hukum dari korban namanya Hermawan Ngabalin, jadi kami sudah membuat laporan polisi di Polda metro jaya, terkait dengan dugaan tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Arif Rahman dan orang suruhannya pada tanggal 16 September 2024 hari Senin malam yang lalu kurang lebih pukul 23.00 WIB," katanya kepada awak media, ditulis Kamis 19 September 2024.
Disebutkannya, dugaan penganiayaan itu terjadi di Menara Kadin.
Kejadian berawal saat Umar Kei dan keluarga ditelepon untuk datang ke Menara Kadin.
"Nah, laporan yang kami buat ini terkait dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi pada Senin malam itu di kantor kadin pusat, nah saya pada kesempatan yang baik ini perlu juga saya jelaskan bahwa pada malam itu beliau ini mendampingi Bang Umar Kei ya datang ke kantor Kadin Pusat karena bang Umar ditelepon oleh Bang Taufan. Maka, bang Umar datang bersama istri dan anaknya," sebutnya.
BACA JUGA:Sekjen Pemuda Pancasila Nilai Munaslub Kadin Ancam Stabilitas dan Misi Besar Prabowo Subianto
"Jadi, anaknya itu kurang lebih umurnya di bawah satu bulan. Nah, karena beliau dengan istrinya mau keluar, maka didampingi oleh korban dan ada beberapa teman. Nah, sesampainya di kantor Kadin, beliau bertemu dengan bang Taufan karena bang Taufan menelepon beliau dan meminta konfirmasi ini ada orang-orang kulit hitam di kantor Kadin, apakah ini orang-orang bang Umar atau bukan, nah makanya bang Umar datang ke sana untuk memastikan apakah itu orang-orang beliau atau bukan. Nah, ketika sampai di sana, ternyata itu bukan orang-orangnya beliau, dan beliau bertemu dengan orang-orang tersebut ternyata mereka adalah sekuriti dan beberapa orang timur. Beliau komunikasi dengan mereka dan mempertanyakan apa masalahnya. Sehingga mereka kumpul di situ yang membuat pemilik gedung itu agak tidak nyaman," imbuhnya.
Ketika ditanyakan Umar, ternyata mereka khawatir mengenai kontrak kerjanya yang bakal diputus.
"Nah sehingga beliau komunikasi dengan mereka dan beliau hanya menyampaikan 'bang, bahwa ini ada dualisme pengurusan kadin'. Nah, kami khawatir kalau kontrak kami diputus, padahal kontrak kami itu berakhir di tahun 2025'," ujarnya.
"Keinginan kami kontrak kami jangan diputus, hanya itu permintaan kami. Terus kata bang Umar 'oke, kalau cuma itu permintaannya, saya akan komunikasikan dengan pengelola gedung'. Maka, bang umar naik ke lantai 29 dan bertemu dengan bang Taufan dan menyampaikan bahwa itu anak-anak timur, itu anak-anak kita juga, mereka punya piring makan ada di sini dan kontrak mereka katanya sampai 2025. Nah mohon Abang pertimbangkan agar kontrak mereka jangan diputus, agar mereka bisa bekerja sampai kontrak itu selesai," tambahnya.
BACA JUGA:Dewan Pengurus Kadin Wanti-wanti Agar Masalah Tak Makin Runcing, Sebut Anindya Bakrie Orang Baik
Seketika datang terlapor Arif Rahman dengan orang-orangnya berjumlah puluhan.