JAKARTA, DISWAY.ID -- Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso menyebut, bahwasanya dari sekitar 4.000 perlintasan sebidang KA yang ada di Indonesia, baru 30 persen yanb dijaga.
Hal tersebut diungkapnya saat giat sosialisasi keselamatan di JPL 11 Kemayoran, Jakarta Pusat Kamis 19 September 2024.
"Dari analisa yang kami lakukan di korlantas dengan KAI, dari sekitar 4.000 perlintasan sebidang yang ada di seluruh indonesia, itu baru sekitar 30 persen yang dijaga," ujar Slamet.
BACA JUGA:Jakarta Bakal Jadi Pusat Ekonomi ASEAN Usai Lepas Status Ibu Kota Negara
BACA JUGA:Kondisi Balita Korban Pelecehan Pemilik Warung Mulai Membaik, Sudah Mau Sekolah Lagi
Untuk itu, dibutuhkan kerjasama dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan kabupaten, karena perlintasan tersebut merupakan tanggung Jawab kepala daerah.
"Nah ini membutuhkan kerjasama dari pemerintah pusat, daerah dan kabupaten. Karena perlintasan-perlintasan itu merupakan tanggung Jawab dari kepala daerah," tuturtnya.
Dikatakan Slamet, kecelakaan banyak terjadi di perlintasan kereta api yang tidak dijaga.
Kemudian dari data korlantas, kendaraan motor paling banyak mengalami kecelakaan di jalur perlintasan kereta.
"Dan paling banyak kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api yang tidak dijaga. Itu hampir seperenamnya dari yang dijaga," ungkap Slamet.
BACA JUGA:Cegah Kecelakaan, KAI Daop 1 Sosialisasi Keselamatan di Jalur Kereta Api
BACA JUGA:Survei LSI Sebut Dukungan Anies Penting dalam Pilgub Jakarta
"Kemudian yang paling banyak adalah pengendara sepeda motor, dengan cara menerobos jalur kereta api," tandasnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2024 terdapat 4.070 titik perlintasan sebidang di Pulau Jawa dan Sumatera.
Adapun dari jumlah total titik perlintasan tersebut, terdapat 1.514 titik perlintasan dijaga dan 2.556 titik perlintasan tidak dijaga.