Muncul Varian Baru Covid-19 XEC Disebut Lebih Menular, Sudah Ada di Indonesia?

Kamis 19-09-2024,14:07 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Subroto Dwi Nugroho

COVID-19 XEC terbentuk dari gabungan KS.1.1 dan KP.3.3. KS.1.1, bagian dari varian FLiRT, memiliki mutasi di mana fenilalanina (F) digantikan oleh leusin (L), dan arginina (R) digantikan oleh treonina (T) pada protein lonjakan virus. 

Sementara itu, KP.3.3, jenis varian FLuQE, membawa mutasi di mana glutamin (Q) diubah menjadi asam glutamat (E), yang meningkatkan kemampuannya untuk mengikat sel manusia.

BACA JUGA:Demokrat Ungkap Nama Ketua Harian Hingga Sekretaris Timses Ridwan Kamil-Suswono

BACA JUGA:Kereta Cepat Whoosh Kembali Beroperasi Normal Pasca Gempa Mulai Hari Ini

Gejala yang terkait dengan XEC mirip dengan yang terlihat pada varian Covid sebelumnya, termasuk demam, sakit tenggorokan, batuk, kehilangan kemampuan mencium, kehilangan nafsu makan, dan nyeri tubuh. 

Meskipun ada gejala-gejala ini, para ahli berpendapat bahwa vaksin dan suntikan penguat seharusnya memberikan perlindungan yang memadai terhadap penyakit parah dan rawat inap.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga telah menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan yang baik dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas udara sebagai tindakan pencegahan.

Sementara itu, para peneliti telah menyerukan pemantauan lebih ketat terhadap varian XEC untuk lebih memahami gejalanya. 

Gejala potensial lainnya mungkin termasuk sesak napas, nyeri otot, sakit kepala, hidung tersumbat, mual, muntah, dan diare.

Varian yang termasuk dalam garis keturunan FLiRT, seperti XEC, umumnya menyebabkan gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan jenis Covid-19 asli.

 

Kategori :