Harga Beras di Indonesia Diklaim Paling Mahal di ASEAN, Pengamat Ungkap Alasannya

Senin 23-09-2024,15:39 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Beberapa waktu lalu, Country Director for Indonesia and Timor-Leste, World Bank, Carolyn Turk, mengungkapkan bahwa harga beras di Indonesia jauh lebih tinggi 20 persen jika dibandingkan dengan harga beras di negara ASEAN lainnya.

Hal ini, menurutnya, juga menjadikan harga beras di Indonesia menjadi beras dengan harga paling mahal se-ASEAN. 

BACA JUGA:Bank Dunia Klaim Harga Beras di Indonesia Paling Mahal di ASEAN, Bapanas: Biaya Produksi Tinggi

BACA JUGA:Penyebab Harga Beras di Indonesia Membengkak

Selain itu, dirinya juga menambahkan bahwa hal ini juga diikuti oleh pendapatan petani, yang masih di bawah USD1 atau setara Rp 15.207 per-hari.

"Konsumen Indonesia kami perkirakan masih membayar hingga 20 persen lebih mahal untuk makanan mereka," jelas Carolyn dalam keterangan resminya pada Kamis 19 September 2024.

Menanggapi hal ini, Ekonom sekaligus dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengungkapkan hal ini disebabkan oleh biaya produksi beras di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Hari Ini 21 September 2024, Borong Minyak Goreng-Susu-Beras Mulai Rp30 Ribuan!

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart 13-15 September 2024, Diskon Murah Minyak Goreng-Beras Mulai Rp33 Ribuan

"Produksi domestik yang belum mampu memenuhi permintaan menyebabkan fluktuasi harga internasional mempengaruhi harga di dalam negeri. Selain itu, biaya produksi beras di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya karena keterbatasan teknologi pertanian, infrastruktur irigasi yang belum optimal, serta tingginya harga pupuk dan distribusi," ungkap Achmad saat dihubungi oleh Disway pada Senin 23 September 2024.

Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa terdapat beberapa faktor lain yang juga turut berperan dalam mahalnya harga beras di Indonesia. Salah satunya adalah sistem distribusi pangan yang tidak efisien.

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart 6-8 September 2024, Diskon Murah Minyak Goreng-Beras Mulai Rp33 Ribu

BACA JUGA:Kemenkes Akan Dilaporkan ke Kepolisian Atas Kasus Dugaan Bullying PPDS Anestesi Undip, Ketua PB IDI: Jangan Berasumsi

"Sistem distribusi pangan yang tidaak efisien juga turut berkontribusi pada tingginya harga beras, dengan rantai distribusi yang panjang serta adanya spekulasi harga di pasar," ujar Achmad.

Menurut Achmad, perlu adanya percepatan modernisasi dalam sektor pertanian untuk bisa menurunkan harga beras. 

Kategori :