JAKARTA, DISWAY.ID -- Calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut penyebab Jakarta Utara (Jakut) masih sering terendam banjir karena Sungai Angke tidak pernah dikeruk.
Hal ini menyebabkan pendangkalan akibat sedimen atau lumpur yang menumpuk di Sungai Angke.
Sehingga, kata Pramono Sungai Angke tidak mampu menampung aliran air dari hulu saat hujan lebat.
BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 September 2024, Jangan sampai Ketinggalan!
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Terbaru Hari Ini di Wilayah DKI Jakarta Sabtu 28 September 2024
"Persoalan banjir karena sedimentasi Sungai Angke ini nggak dikeruk. Ya namanya walau di atas sudah dibangun 2 waduk kemudian sodetan sudah dilakukan tetapi kan aliran dari 13 sungai dari atas ke bawah. Kalau di sininya tak dikeruk, masih banjir," kata Pramono di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat, 27 September 2024.
Maka kata Pramono, untuk jangka pendek, tugas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta adalah melakukan pengerukan lumpur di Sungai Angke agar Jakarta Utara terbebas dari banjir.
"Maka tugas pemerintah provinsi adalah melakukan mengeruk sedimentasi yang ada. Artinya itulah tugas yang harus dilakukan jadi salah satunya itu," tegas calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 03 tersebut.
Sementara dalam jangka panjang, proyek giant sea wall kata Pramono harus tetap dilakukan.
Hal ini untuk membendung air pasang laut atau ROB membanjiri daratan pesisir utara Jakarta.
BACA JUGA:Survei Poltracking: Ridwan Kamil-Suswono Unggul 47,5%, Pramono-Rano Karno 31,5%
BACA JUGA:Anies Sebar Visi Misi, Suswono Mengaku Ada Keselarasan dengan Program Sebelumnya
"Dan itu bukan program baru program saya maupun programnya calon gubernur yang ada ini. Itu program yang dibuat sejak eranya sebelum Bang Yos (Sutiyoso)" kata Pramono.
Menurutnya giant sea wall merupakan kebutuhan agar Jakarta tidak tenggelam.
"Mau tidak mau memang permukaan air laut dengan daratan ini kan hampir sama. Jadi problem itu haris diatasi salah satunya dengan giant sea wall," pungkasnya.