JAKARTA, DISWAY.ID - Hingga saat ini, industri batik masih menjadi sektor industri padat karya yang mampu bertahan ditengah-tengah kemunduran sektor industri di Indonesia.
Bahkan menurut Direktur Jenderal IKMA Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita, saat ini industri batik memiliki potensi pasar ekspor yang bisa dimaksimalkan.
Apalagi, batik sebagai pakaian maupun aksesoris, produk kerajinan, dan dekorasi rumah, semakin menjadi tren di berbagai kalangan karena semakin fleksibel digunakan.
"Potensi pasar ekspor batik dan produk batik cukup menjanjikan, terlihat dari capaian nilai ekspor batik dan produknya sepanjang tahun 2023 yang mencapai USD17,5 juta. Sedangkan semester pertama tahun ini saja sudah mencapai USD9,45 juta berdasarkan hitungan BPS," ujar Reni dalam keterangan resminya pada Sabtu 28 September 2024.
BACA JUGA:Hari Batik Nasional Diperingati Pada Tanggal Berapa? Cek Kalendernya di Sini
Sebagai komitmen dalam menjaga daya tahan dan pertumbuhan industri batik tanah air, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) bersama dengan Yayasan Batik Indonesia (YBI) secara rutin menggelar perayaan Hari Batik Nasional (HBN) melalui berbagai rangkaian kegiatan.
Menurut Ketua Umum YBI, Gita Pratama Kartasasmita, HBN 2024 ini spesial karena bertepatan dengan usia YBI yang genap 30 tahun.
"Selama 30 tahun YBI berkarya. Harapannya kita bisa selalu mempersembahkan yang terbaik dan menginspirasi terutama bagi para pelaku dan pencinta batik Indonesia,” ujar Gita dalam keterangan resminya pada hari yang sama.
Selain itu, Ditjen IKMA bersama dengan YBI juga terus mendorong pengembangan industri batik melalui berbagai kegiatan seperti penyusunan buku “Mengenal Industri Batik Ramah Lingkungan” dan “Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0”.
Kegiatan ini sendiri meliputi pameran sekaligus business matching, serta fasilitasi sertifikasi Batikmark dan workshop proses produksi seragam batik Jemaah Haji, yang rencananya digelar pada November 2024. Kegiatan ini ditargetkan untuk IKM batik yang selama ini memproduksi seragam batik bagi jemaah haji.
Tidak hanya itu, Ditjen IKMA juga turut melakukan penumbuhan WUB di lapas dan pondok pesantren, penerapan enterprise resource planning (ERP) pada industri batik, restrukturisasi mesin dan/atau peralatan, promosi dan pameran, serta pembangunan dan revitalisasi sentra batik di daerah.
BACA JUGA:15 Contoh Soal Pretest PembaTIK 2024 Level 2: Implementasi dan Kunci Jawaban, Persiapan sebelum Tes!
"Pameran edukatif dalam rangka HBN ini akan menampilkan instalasi modern sesuai dengan perkembangan zaman berupa multimedia tunnel," jelas Reni.
Reni menambahkan, pengunjung nantinya dapat menikmati pengalaman baru dengan masuk ke sebuah immerse experience, menampilkan animasi batik yang sudah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG), antara lain Batik Nitik, Batik Besurek, Batik Complongan, Batik Sarung Pekalongan, dan Batik Lasem.