Sebelumnya, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta masa khidmah 2021-2026, KH Muhyidin Ishaq curhat kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pramono Anung-Rano Karno soal minimnya gaji guru pesantren.
BACA JUGA:PGN Borong Penghargaan Keselamatan Migas 2024
Mulanya, ia mengungkapkan harapannya kepada paslon nomor urut 3 tersebut agar bisa berpihak kepada dunia pendidikan berbasis keagamaan.
"Ada beberapa titipan yang disampaikan teman-teman, utamanya terkait masalah pendidikan baik pendidikan formal yang ada di Jakarta dikelolah oleh swasta atau informal seperti pesantren. Saya kira nanti beliau mas Pram bisa mewujudkan bentuk keberpihakan terhadap dunia pendidikan yang bernuansa keagamaan," kata Muhyidin di kediamannya, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Oktober 2024.
Muhyidin menyampaikan banyak guru-guru yang mengeluhkan hanya digaji Rp 1.5 juta bahkan kurang dari itu.
"Pernah saya obrol ke beliau soal pendidikan gratis, kalau cuman KJP yang diputar lalu guru-guru yang honorer di gaji berapa? Sampe umr atau engga. Madrasah itu ada guru-guru yang gajinya masih Rp 1.5 juta. Gimana itu? Di jakarta kurang dari itu," imbuhnya.
BACA JUGA:Menkominfo Budi Arie Pastikan Kemajuan Teknologi Digital Tak Singkirkan Peran Manusia
BACA JUGA:Kekeliruan Hakim Memvonis Jessica di Kasus Kopi Sianida Dibongkar Otto Hasibuan
Ia berharap apabila nantinya Pramono-Rano menang Pilkada bisa mengubah kehidupan guru-guru di pesantren.
"Saya kira mudah-mudahan di tangan beliau nanti madrasah madrasah ini bisa tanda tanda kehidupan. Kedua, bahwa masyarakat jakarta ini culture sama dengan beliau," ungkapnya.