JAKARTA, DISWAY.ID -- Ratusan pedagang Lapak di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat menggelar aksi unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa ini sebagai aksi protes pada pihak pengelola pasar Tanah Abang yang dinilai tidak pro dengan pedagang kecil.
Ketua Asosiasi Pedagang Tanah Abang, Jimmy Rory mengatakan, ada 3 tuntutan yang mereka suarakan pada aksi unjuk rasa hari ini, Kamis 10 Oktober 2024.
BACA JUGA:7 Fakta Kasus Pelecehan Seksual di Panti Asuhan Tangerang, Korban Laki-Laki hingga Satu Pengurus DPO
Jimmy memaparkan, tuntutan yang pertama, para pedagang minta pihak pengelola menurunkan biaya sewa atau service charge.
Pasalnya kata Jimmy pihak pengelola menaikan harga sewa secara mendadak tanpa ada diskusi dengan para pedagang.
Sebelumnya biasa sewa kios di JPM yakni sebesar Rp560 ribu kemudian pada bulan September naik menjadi Rp800 ribu.
Tak lama kemudian, sekitar dua pekan lalu pengelola kembali menaikan biaya sewa menjadi Rp1,43 juta per bulan secara sepihak.
Jimmy menilai, biaya sewa kios di JPM lebih tinggi ketimbang blok-blok lainya di kawasan Pasar Tanah Abang.
BACA JUGA:Irjen Karyoto Pimpin Sertijab PJU di Polda Metro Jaya, Berikut Daftarnya
BACA JUGA:Gandeng INKA, KAI Pastikan Keandalan Operasional Layanan LRT Jabodebek Tanpa Masinis
"Dari situ kita sudah bersurat. Dari situ kita sudah minta untuk audensi. Tapi itu semua diabaikan oleh mereka. Tuntutannya pertama,
menurunkan nilai servis charge," kata Jimmy di lokasi unjuk rasa.
Jimmy meminta pihak pengelola yakni Perumda Sarana Jaya menurunkan biaya sewa kios menjadi Rp800 ribu per bulan.