JAKARTA, DISWAY.ID - Kopri Kota Yogyakarta menggelar acara bertajuk Pados Jodho atau cari jodoh untuk para pegawai ASN maupun non ASN Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta yang belum menikah.
Sekitar 5.400 orang jumlah pegawai di Pemkot Yogyakarta.
Namun, dari 5.400 pegawai, Sekretaris Korpri Kota Yogya yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkot Yogyakarta, Dedi Budiono tidak membeberkan data terkait status ASN maupun non ASN di lingkungan Pemkot Yogyakarta yang masih berstatus lajang,
"Itu saya tidak bisa memberikan data yang presisi karena memang sih ketika seorang pegawai itu nikahnya kan harus buat laporan pernikahan tapi itu berbasis di Sipeg (Sistem Informasi Kepegawaian) itu kan sangat juga bergantung pada intensitas atau kualitas pengisian data yang disampaikan oleh masing-masing pengolah kepegawaian OPD. Ada yang sudah update ada yang belum," kata Dedi pada Kamis, 10 Oktober 2024.
BACA JUGA:Pados Jodho! Cek Cara Daftar Ajang Cari Pasangan yang Viral Digelar Pemkot Yogyakarta
Kendati demikian, berdasarkan hasil survei yang sebelumnya dilakukan, sekitar 140 pegawai yang antusias menyambut program ini.
Dari ratusan pegawai tersebut, Dedi menyebut mayoritasnya perempuan.
"140 data awal yang ngisi, artinya penjaringan bapak-ibu apakah jika kami melaksanakan kegiatan Pados Jodho berminat apa enggak, mau ikut apa enggak, itu yang mengisi menyatakan berminat ada 140. Mayoritasnya perempuan 60 persen," tuturnya.
Pendaftaran Pados Jodho
Lebih lanjut, pendaftaran untuk mencari jodoh bagi para pegawai Pemkot Yoygyakarta akan dibuka hingga 15 November 2024.
BACA JUGA:Korpri Pemkot Yogyakarta Bakal Gelar Pados Jodho, Ajang Cari Jodoh untuk Pegawainya!
Sedangkan, untuk acaranya berlangsung pada 30 November 2024.
Dalam acara ini, Dedi menggandeng pihak ketiga yang selama ini kerap menggelar nikah massal.
"Nanti kita godok konsepnya seperti apa kita hadirkan pihak ketiga dan sedang godok mateng," ujar Dedi.
"Jangan sampai kegiatan ini misalkan satu berdampak efek psikologis teman-teman yang ikut. Itu jangan sampai terjadi," imbuhnya.