Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 1 Cilacap dan SMA Negeri 5 Bogor, namun pindah ke SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta tahun 1989.
Budiman mengenyam pendidikan tingginya di Universitas Gadjah Mada.
Ia kemudian terjun diri di community organizer, melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Akibat kegiatannya ini pula, Budiman tidak sempat menyelesaikan kuliahnya alias Drop Out (DO).
Nama Budiman dikenal sebagai pendiri Gerakan Inovator 4.0, aktivis serta pendiri dan pemimpin Partai Rakyat Demokratik (PRD) tahun 1996.
BACA JUGA:Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Bakal Bangun 10 Kota Penunjang IKN Seperti Metaverse
Tak hanya itu, ia pun juga dikenal publik karena tuduhan mendalangi gerakan menentang Orde Baru.
Perjalanan karier di dunia politik pertamanya pun terhenti, lantaran ia dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.
Namun Budiman dipenjara hanya selama tiga tahun, karena dianggap sebagai dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996.
Hingga di tahun 2004, Budiman bergabung dengan PDI Perjuangan dan membentuk REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi).
Selama berada di PDIP, Budiman sempat terpilih menjadi anggota DPR RI selama dua periode, yaitu di tahun 2009-2014 dan 2014-2019.
Namun, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan resmi memecat Budiman Sudjatmiko sebagai kader partai.
Budiman dipecat buntut dukungannya ke Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Surat pemecatan itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, Kamis 24 Agustus 2023.