BACA JUGA:Info Penting Bagi Pengendara, Begini Etika Bunyikan Klakson di Jalan Raya
BACA JUGA:Erina Gudono Kembali Dirujak Netizen: Kirain Udah Tobat Gak Flexing Lagi!
Meskipun demikian Eman memaklumi jika Menteri dapat menyelesaikan jenjang S3 dalam 1.5 tahun karena mereka memiliki banyak tim asisten.
“Ini sudah bukan rahasia lagi dan semua orang tahu kalau pejabat tinggi negara kuliah S3 itu kebanyakan ada tim asistensi, jadi tugas-tugas harian itu, bahkan disertasinya dikerjakan oleh orang,” tambahnya.
“Jadi dia hanya mengambil garis-garisnya, jadi kadang pejabat tinggi negara itu pendidikan Doktor tidak identik dengan hasil pemikirannya”.
Masih dengan Eman, karena dia kadang-kadang hanya hadir di kelas dan tugas - tugas kuliah dikerjakan oleh tim dan stafnya.
BACA JUGA:Info Penting Bagi Pengendara, Begini Etika Bunyikan Klakson di Jalan Raya
Eman menyampaikan bahwa dirinya tidak setuju dengan hal tersebut, jika tugas dokter dikerjakan oleh orang lain maka tidak mencerminkan kemampuan dirinya tapi kemampuan keuangan.
Sedangkan peraturan Menteri untuk menyelesaikan Doktor minimal harus 3 tahun tahun dalam menjaga kualitas dari program Doktor itu sendiri.
Eman juga menyebutkan bahwa dirinya binggung dengan pihak UI yang biasanya sangat ketat dalam permasalahan pendidikan.
Selain itu Eman juga baru dapat informasi bahwa UI telah membuka pendidikan Dokter by Research.
BACA JUGA:Sah! Teguh Setyabudi Resmi Dilantik Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta Gantikan Heru Budi
BACA JUGA:KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Terhadap Siman Bahar Terkait Dugaan Korupsi Antam
“Okelah UI baru menyelenggarakan pendidikan Doctor by Resarch tapi bagaimana dengan peraturan pemerintah yang mengharuskan pendidikan 3 tahun,” tambahnya.
Menurut Eman kenapa baru kali ini UI mengumumkan jika Universitas Indonesia adanya program Doktor by Research, tapi kenapa 1.5 tahun sudah lulus.