Kinerja Ekspor Nonmigas Kumulatif 2024 Meningkat Pesat, Lebih Tinggi dari Tahun 2023

Sabtu 19-10-2024,08:45 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Sepanjang periode Januari-September 2024, total nilai ekspor Indonesia telah sukses mencapai USD 192,85 milliar, naik 0,32 persen dibandingkan dengan tahun 2023 lalu.

Dari total nilai ekspor tersebut, nilai ekspor untuk nonmigas mencapai USD 181,15 miliar, naik 0,39 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023.

Menurut keterangan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, pada periode September 2024 ini, beberapa produk utama ekspor nonmigas dengan kenaikan tertinggi pada September ini, di antaranya adalah kakao dan olahannya (HS 18) yang naik 17,56 persen, besi dan baja (HS 72) 10,41 persen.

BACA JUGA:WIKA Raih Kontrak Baru Rp15,5 Triliun hingga September 2024, Ada Proyek Baru di IKN

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Hari Ini 19 Oktober 2024, Sabun Sunlight Cuma Rp12 Ribuan

Kopi, teh, dan rempah-rempah (HS 09) 10,26 persen, nikel dan barang daripadanya (HS 75) 9,71 persen, serta bahan bakar mineral (HS 27) 4,58 persen (M-o-M).

Sedangkan, pelemahan pada beberapa produk ekspor nonmigas di antaranya adalah bijih logam, terak, dan abu (HS 26) yang turun 32,00 persen, pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) (HS 62) 25,54 persen.

Timah dan barang daripadanya (HS 80) 22,49 persen, pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) 21,26 persen, dan tembakau dan rokok (HS 24) 18,97 persen (M-o-M).

"Sepanjang tahun 2024, pertama kalinya kinerja ekspor nonmigas kumulatif Januari-September 2024 mampu melampaui tahun 2023," ujar Menteri yang akrab disapa Zulhas ini dalam keterangan resminya pada Jumat 18 Oktober 2024.

BACA JUGA:Kemendag Ungkap Impor Indonesia Menurun pada Bulan September 2024, Salah Satunya Sektor Bahan Baku

BACA JUGA:Pelindo Kokoh Pertahankan Peringkat idAAA

Secara rinci, Mendag Zulhas menjelaskan bahwa nilai ekspor nonmigas September 2024 turun 5,96 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2024 (M-o-M), namun naik 8,13 persen jika dibandingkan dengan September 2023 (Y-o-Y).

Sementara itu, penurunan kinerja ekspor nonmigas secara bulanan terjadi pada sektor industri dan pertambangan. Sektor dengan penurunan terdalam dibanding bulan sebelumnya terjadi pada industri dengan penurunan sebesar 6,38 persen, diikuti pertambangan 5,43 persen. 

Sedangkan, ekspor sektor pertanian tumbuh sebesar 2,95 persen (MoM).

Kendati begitu, Mendag Zulhas juga menambahkan bahwa pertumbuhan sektor industri pada periode ini diproyeksikan akan memberikan sinyal positif bagi kinerja ekspor Indonesia.

Kategori :