Dramatik Datar

Dramatik Datar

Syarat Pilkada DKI Jakarta 2 Putaran dan tahapannya yang perlu diketahui.--Istimewa

Di antara pilkada kemarin yang paling dramatis adalah Kalsel dan Bengkulu. Di samping yang di Jakarta --yang masih harus pilkada putaran kedua. Selebihnya datar-datar saja: yang didukung mantan Presiden Jokowi menang semua.

Paling sial memang Rohidin Mersyah di Bengkulu. Tinggal tiga hari lagi pilkada Rohidin ditangkap KPK. Proses penangkapannya pun dramatis. Pakai kejar-kejaran. Di jalan raya antara Bengkulu-Padang.

Rohidin masih menjabat Gubernur Bengkulu, sampai Desember depan. Sebagai incumbent posisinya kuat.

Hari itu lima kepala dinasnya ditangkap KPK. Tuduhannya: setor uang ke pribadi gubernur untuk biaya pemenangannya di pilgub.

Saat lima kepala dinas masih ditahan di Polres, KPK mengejar Rohidin. Kalau saja ia berhasil sembunyi selama tiga hari bisa jadi hasil pilgubnya beda.

Kemarin Rohidin kalah --di perhitungan sementara. Yang menang adalah Helmi Hasan, wali kota Bengkulu dua periode.

Meski lahir di Lampung, Helmi sudah menjadi orang Bengkulu. Sebelum menjabat wali kota, adik menko Zulkifli Hasan ini sudah menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu.

Yang juga sial adalah Acil Odah. Sebelum pilkada, suami Acil Odah juga diuber KPK. Sang suami, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor berhasil bersembunyi. Dalam persembunyiannya ia menyusun praperadilan.

Acil Odah sebenarnya sangat populer. Saat sang suami menjadi gubernur, Acil Odah menjabat kepala Dinas Kesehatan Kalsel.

"Acil" adalah bahasa Banjar untuk panggilan "tante". "Odah" diambil dari nama lengkapnyi Raudlatul Jannah.

Saat Acil Odah sibuk-sibuknya berkampanye, Paman Birin jadi berita besar --yang sangat negatif.

Acil Odah pun kalah --dalam perhitungan sementara sampai kemarin sore. Yang menang adalah Muhidin, yang selama ini menjadi wakil gubernurnya suami Acil Odah.

Muhidin memang juga populer di Kalsel. Ia adalah wali kota Banjarmasin sebelum menjadi wakil gubernur.

Di Kalbar, sang wakil gubernur juga menang --berdasar perhitungan sementara.

Gubernur incumbent Sutarmaji kali ini ingin ganti pasangan. Sang wakil, Ria Norsan, lantas maju sendiri. Pintarnya, Norsan menggandeng tokoh Dayak, Krisantus Kurniawan.

Inilah pasangan Melayu-Melayu lawan Melayu-Dayak. Suara Melayu pecah dua. Suara Dayak utuh ke Krisantus, mantan anggota DPR-RI.

Tapi perhitungan suara masih seru. Angkanya sangat mepet. Kejar-kejaran, tipis sekali.

Di Lampung yang menang tokoh baru. Anak muda. Menangnya mutlak. Informasi lengkapnya sudah dilaporkan perusuh Disway di kolom komentar kemarin.

Selebihnya tidak menarik diikuti. Bobby Nasution, menantu Jokowi, mengalahkan incumbent di Sumut. Orang Jokowi lainnya menang Jateng: Ahmad Luthfi.

Jatim dimenangkan siapa lagi kalau bukan incumbent Khofifah Indar Parawansa. Di Jabar, putra Prof B.J. Habibie, Ilham, kembali kalah. Kali ini kalah oleh Kang Dedi, mantan Bupati Purwakarta.

Dua wali kota yang diusung semua partai, menang lawan kotak kosong: Surabaya dan Samarinda.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali menjabat lima tahun lagi --setelah itu berpotensi jadi Gubernur Jatim.

Andi Harun di Samarinda memang tidak ada tandingannya. Di samping dicalonkan oleh semua partai, Andi Harun sudah pula maju sebagai independen.

Waktu itu partai-partai tidak memberikan kepastian. Andi Harun pun berniat maju dari independen. Sudah pun memenuhi semua syarat calon independen. Hampir pasti menang. Maka partai-partai mendukungnya.

Andi Harun adalah wali kota yang berani membenahi kekumuhan di sepanjang kali Karangmumus. Juga satu-satunya wali kota yang punya proyek membuat terowongan di bawah bukit. Itu untuk memperpendek jarak antara kecamatan di balik bukit Selili dengan pusat kota Samarinda.

Jakarta adalah satu-satunya daerah yang pakai putaran kedua. Yakni kalau tidak ada calon yang mendapat lebih 50 persen.

Kalau saja kemenangan Pramono Anung-Rano Karno tidak sampai 50 persen maka di putaran kedua akan bertemu Ridwan Kamil dan Suswono. Ini bisa berdarah-darah.

Sayang sekali, calon ketiga di pilgub Jakarta hanya berfungsi sebagai penyebab putaran kedua. Begitu mahal taruhannya. Alangkah baiknya, kelak, kalau merasa tidak kuat tidak usah maju. Hanya bikin sulit banyak orang.

Yang juga saya tunggu adalah data ini: berapa persen partisipasi pemilih di Pilkada serentak ini. Ini terkait dengan pembicaraan saya dengan seorang di desa yang kemarin pilih Golput.

"Kenapa Golput?" tanya saya.

"Saya kan tidak diberi uang. Padahal tetangga saya dapat," jawabnya. "Saya ingin dapat uang sebenarnya. Saya kan baru sakit. Perlu uang," tambahnya.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 27 November 2024BACA JUGA:Mabuk Dhani

M.Zainal Arifin

HP. Jadi ingat penghasilan menantu ku dari memanfaatkan HP.. Jadi reseller pulsa, mainan anak2. Bisa hidupi rumah tangga nya, untuk renofasi rumah, 5x umroh, Sabtu besok mau umroh dg 4 anak2 nya & isteri nya, bermobil, bisa i'tikaf Romadhoon di Malaysia, beli tanah mau bangun rumah. Anak saya sendiri berbisnis online, sebagai reseller juga: tempat jam tangan.

Jokosp Sp

Berharap banyak dari adanya pesta PilGub dan PilBub hari ini, ternyata setelah dijadikan hari libur kok malah benar-benar sepi....nglangut. Geliat dan kusak-kusuknya pesta ini ternyata sebatas oleh para team sukses PilBub yang mengawasi areanya sampai di TPS saja. Untuk PilGub sama sekali tidak ada hingar bingar dari team sukses para calon.Di Banua ada dua calon potensial : Acil Odah dan Hasnor. Acil Odah adalah istri dari Gubernur sebelumnya, menjabat sebagai kepala Dinas Kesehatan Provinsi. Gubernurnya (sebutan paman) yang sempat sebelumnya ada tuduhan kasus gratifikasi oleh KPK. Rumornya dianggap menghilang namun kenyataannya masih ada di rumah dan masih ngantor. Hebat mana coba KPK dengan keputusan pengadilan yang memutuskan bahwa tuduhan KPK tidak berdasar karena alasan tidak pernah memeriksanya?. Masuk angin jar urang Banua. Dan Hasnor adalah pemilik Klub Bola Barito Putera, perusahaan tambang, pemilik port dan shiping batu bara dan bisnis lainnya, yang juga sebagai anggota DPRRI. Demokrasi yang slipat slipit yang dikalahkan dengan isi amplop.

Leong Putu

Selamat buat Matinator yang telah berhasil menyegel Gelar juara Dunia Motogp 2024. Di musimnya yang penuh drama, ia berhasil menjadi yang terbaik. Saya melihat, ia berhasil jadi juara dunia, bukan karena ia yang paling hebat tapi di antara top rider yang berpacu dalam perebutan gelar, ia yang paling sedikit membuat kesalahan. Hanya empat kali gagal finis, baik di lomba utama maupun sprint race. Bandingkan dengan Pecco Bagnaia yang delapan kali gagal finis. Walau hanya menang tiga kali (Pecco sebelas kali), Martinator memang layak jadi juara dunia Motogp 2024. Sekali lagi, menurut saya, bukan karena dia yang terhebat, tapi karena dia paling sedikit membuat kesalahan. Dan dalam kejuaraan yang super ketat, membuat sesedikit mungkin kesalahan bisa menjadi pembeda. Semoga tahun depan kita, para penggemar Motogp dapat tontonan yang lebih menarik lagi. Semoga tidak lagi sekadar Ducati Cup. Semoga motor Jepang (Honda -Yamaha) bisa kembali berjaya. Kita nantikan Sang Raja (Honda) kembali menemukan jalan menuju kemenangan. Semoga. Di gelaran Motogp, saya melihat masih ada harapan untuk menjadi lebih baik, namun sayang tidak ada di pilkada kali ini. Entah kapan-kapan.

Liáng - βιολί ζήτα

iseng-iseng saja (nasehat dari seorang pengamén... jangan dikira pengamén hanya bisa bikin suara bising dengan genjréng-genjréng-nya... wkwkwkwkwk...) Seandainya Abah DI ditanya "bagaimana Abah bisa menjadi "orang sukses" seperti sekarang ini ??" Jawabannya pasti puanjaaaaaggggg... sepanjang jalan kenangan, kalau dibukukan ya bisa berjilid-jilid. Singkat kata Abah "sudah makan asam-garam berkarung-karung"... sudah melewati berbagai rintangan, jatuh bangun, dan lain sebagainya. Tetapi maju terus pantang mundur dan... berhasil...berhasil...berhasil... Sekarang... nah...ini, bagaimana kalau yang terjadi pada sebagian orang terutama orang-orang muda justru sebaliknya (kebalikan dari Abah) ?? [1/2]

Jokosp Sp

Palui : Mat kita kan hari ini diliburkan, ayooo kita ke pesta ada makan besar pasti. Amat : liburnya iya. Jar siapa pesta ada makanan?. Palui : nah kan ada nang handak baminantu, tarub dah dipasangi di satiap RT - RT. Amat : itu tarub gasan pencoblosan PilGub lawan PilBub. Ikam kadakdak undangan kah?. Palui : ya aku dapat undangannya. Ini amplop sudah kuisii 20 ribu gasan tuan rumahnya. Amat : wah tapaling ikam Lai. Palui : mangsudnya bagaimana?. Amat : harusnya ikam nang dapat amplop lawan isinya dari para team sukses gasan hari ini mancoblos. Palui : nah am......kadak dapat jua ulun. Amat : kadak batulisan kah di lawang "menerima serangan fajar"....?. Palui : pilihan presiden semalam ada aku manulis kaya itu, nah malah dibalas tulisannya kaya ini "serangan fajar kadak da lagi. Fajarnya sudah tulakan ke Malaysia jadi TKI". Luput kaloooo ?. Amat : ya sudah ayo kita ke warung Mak Ijah cari sarapan, hanyar kita ke pesta....eh mangsudnya ke TPS. Palui : ikam mambayari lah. Amat : aman ja, ada ai ini 3 aplop dibarii bubuhannya semalam. Palui : nah ikam nang pesta berarti?. Amat : he he heeee nah gasan sarapan kita hari ini, lumayan. Palui : payah jua ternyata ikam Mat......sambil mangunyah wadai untuk nang masih panas wan minum kopi hirang. Wkwkwkwk.

Mbah Mars

Dua bocah sedang omon-omon. Mereka berada di ruang operasi sebuah rumah sakit. Berbaring di dipan yang bersebelahan. Bolkin: “Operasi apa ?” Jabrik: “Amandel.” Bolkin: “Jangan takut, aku sudah pernah mengalami. Kamu nanti akan tertidur. Saat bangun dokter akan memberimu es krim. Tidak sakit” Jabrik: “Iya. Katanya begitu. Kalau kamu operasi apa ?” Bolkin: “Aku mau sunat.” Jabrik: “Wah, semoga beruntung ! Aku dulu langsung disunat saat baru lahir. Setelah itu aku tak bisa berjalan selama setahun.”

heru santoso

Tulisan hari ini sesuai judul, isinya sekedar cerita memabukkan. Seorang konten kreator yg gampang kaya. Berita ini usang. Tidak ada nilai jurnalistik nya. Jaman presiden Jokowi pun bertanya kepada anak kecil tentang cita-citanya: "yutuber". Begitu jawaban spontannya. Yang ditanya itu bukan usia 19 tahun, namun anak kecilpun sudah lama mabuk viral itu. Lalu kenapa sekaliber Pak DI masih menulis ini lagi? Pun saya tidak menemukan sudutpandang lain pada tulisan hari. Misal bagaimana kerja keras Dhani, berapa jam-kerja nya sehari2, research dan tips apa untuk membuat konten viral, susahnya mendapatkan followers, viewer dan iklan sebagai income. Dibalik sukses seorang Dhani sbg konten kreator pasti banyak dan panjang usaha dukalara disamping cerita manisnya. Pun jangan berharap jadi pemimpin hebat esokhari sepulang dari sekolah CEO. Kecuali proses panjang dilalui dengan duka dan sukanya.

Wilwa

HUMOR What is democracy? Democracy is the freedom to choose our own: a) Military Leaders (Myanmar?Thailand?) b) Crazy Dictator (North Korea?) c) Religious Nuts (Afghanistan?) d) Fund Managers (Singapore?) e) Cunning Bankers (Swiss?) f) Greedy Richmen Behind (USA?) g) Ex Corruptors (Philipines?Indonesia?) h) Ex Clowns (Ukraine?) i) Emperors (Russia?) j) whatever i don’t care k) I don’t know l) any suggestion?

Wilwa

HUMOR What is democracy? Democracy is the freedom to choose our own: a) Military Leaders (Myanmar?Thailand?) b) Crazy Dictator (North Korea?) c) Religious Nuts (Afghanistan?) d) Fund Managers (Singapore?) e) Cunning Bankers (Swiss?) f) Greedy Richmen Behind (USA?) g) Ex Corruptors (Philipines?Indonesia?) h) Ex Clowns (Ukraine?) i) Emperors (Russia?) j) whatever i don’t care k) I don’t know l) any suggestion?

Lagarenze 1301

Lampung punya gubernur baru. Rahmat Mirzani Djausal. Anak muda, 44 tahun. Wakil gubernur juga anak muda. Jihan Nurlela, 30 tahun. Mirza, Ketua DPD Gerindra Lampung, anggota DPRD Lampung. Jihan, incumbent anggota DPD Dapil Lampung. Hasil hitung cepat, Mirza-Jihan yang diusung KIM Plus meraup suara di atas 80 persen. Jauh di atas Arinal Djunaidi-Sutono yang diusung PDIP hanya mendapat suara belasan persen.

Fiona Handoko

Selamat siang bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jo, ka nimas dan teman2 rusuhwan. "Amran beraksi lagi. Copot 11 pejabat kementan karena main pupuk." Demikian berita di cnbcindonesia. Tampaknya nasib petani di tanah air, sebelas duabelas dengan nasib guru honorer. Aparat negara yang seharusnya mengayomi mereka. Malahan memalak. 11 pejabat kementan diduga ikut terlibat sindikat pupuk palsu yg merugikan negara 3,2 ton. Caranya? Mereka sengaja membeli pupuk palsu dengan harga pupuk asli. Lalu pupuk palsu itu diberikan ke petani. Produksi petani pun anjlok karena pakai pupuk palsu. Pertanyaan berikut. Kenapa semudah itu "mencuri" di kementan? Pasti karena buruknya sistem dan lemahnya pengawasan. Pasti tidak ada kontrol kualitas pupuk sebelum diserahkan ke petani. Dan tidak ada cek produktivitas di lahan pertanian. Yah, kalau sistem buruk. Mana bisa mencegah maling beraksi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 158

  • Fa Za
    Fa Za
  • Evo’S Zhang
    Evo’S Zhang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • sinung nugroho
    sinung nugroho
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Fauzan Samsuri
    Fauzan Samsuri
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liam Then
      Liam Then
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • creza mahrezaldy
    creza mahrezaldy
  • Muin TV
    Muin TV
  • Em Ha
    Em Ha
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Liam Then
      Liam Then
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
  • iwan
    iwan
  • Wilwa
    Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Liam Then
    Liam Then
    • Er Gham
      Er Gham
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Fa Za
      Fa Za
  • Er Gham
    Er Gham
  • Er Gham
    Er Gham
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Wilwa
      Wilwa
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Wilwa
    Wilwa
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Liam Then
    Liam Then
  • ikhwan guru sejarah
    ikhwan guru sejarah
    • Liam Then
      Liam Then
    • ikhwan guru sejarah
      ikhwan guru sejarah
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liam Then
      Liam Then
    • ikhwan guru sejarah
      ikhwan guru sejarah
  • heru santoso
    heru santoso
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Azza Lutfi
    Azza Lutfi
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Amat K.
      Amat K.
  • dabudiarto71
    dabudiarto71
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Shafa Marwa
    Shafa Marwa
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Amat K.
    Amat K.
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
  • Pipit
    Pipit
    • my Ando
      my Ando
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
    • my Ando
      my Ando
  • Ketut Bagiarta
    Ketut Bagiarta
    • my Ando
      my Ando
  • my Ando
    my Ando
    • Wilwa
      Wilwa
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • my Ando
      my Ando
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • my Ando
      my Ando
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • my Ando
      my Ando
  • DeniK
    DeniK
    • my Ando
      my Ando
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin

Berita Terkait