JAKARTA, DISWAY.ID-- Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) dan Senat Akademik membentuk tim investigasi mengusut tentang berbagai kecurigaan terkait perolehan gelar doktor Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Di mana, Bahlil baru saja menjalani sidang promotor kelulusan S3 di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI dengan masa pendidikan yang sangat singkat, yakni kurang dari 2 tahun.
Bahlil lulus doktor cuma 1 tahun 8 bulan dengan predikat Cumlaude.
Investagasi tersebut sekaligus untuk menjawab berbagai kecurigaan muncul di tengah masyarakat mengenai kredibilitas disertasi miliknya.
Di antara yang ramai disorot warganet yaitu menemukan adanya nama lain di bagian author pada metadata ringkasan disertasi Bahlil, sehingga dicurigai ia menggunakan jasa joki atau penulis bayangan.
Terlebih, nama author berinisial ACY tersebut ditelusuri bekerja di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Selain itu, ringasan disertasi tersebut juga setelah dicek oleh warganet ternyata keluar hasil 95 persen untuk plagiarismenya.
Bahlil Lahadalia saat sidang terbuka doktor di UI, Rabu 16 Oktober 2024.-tangkapan layar-
Tak hanya itu, diketahui salah satu promotor doktoralnya, yakni Chandra Wijaya, diangkat sebagai komisaris independen PT Jasa Marga (Persero) pada 8 Februari 2023, tak lama setelahnya Bahlil mulai berkuliah S3.
Menanggapi hal ini, Dewan Guru Besar UI melakukan rapat untuk mendiskusikan mengenai etika dan moral kasus tersebut.
BACA JUGA:Alumni UI Kecam Gelar S3 Bahlil, Sebar Petisi Tolak Komersialisasi Doktor
Hasilnya, DGB UI dan Senat Akademik membentuk tim investigasi untuk melakukan audit akademik terhadap SKSG UI.
"Kami sudah bentuk tim investigasi dengan Senat Akademik UI," kata Ketua Dewan Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo ketika dikonfirmasi Disway, 19 Oktober 2024.
Pihaknya memastikan akan melakukan verifikasi terkait semua kabar dan informasi yang beredar untuk kemudian membuat keputusan.