Pertama, pertumbuhan yang tidak normal ini sudah muncul sejak lahir atau karena faktor keturunan.
Kedua, mata silinder dapat juga berkembang setelah mengalami cedera mata atau melakukan operasi mata.
Pada beberapa kasus langka, keratoconus atau kondisi dimana kornea semakin tipis dan berbentuk kerucut bisa menjadi faktor penyebabnya.
Kelengkungan pada kornea bisa berubah sewaktu-waktu sehingga mata silinder dapat bertambah atau berkurang mengikuti perubahan tersebut.
BACA JUGA:Catat! Ini 4 Makanan yang Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mata Anak
Gejala Mata Silinder
Tanda-tanda bila mengalami mata silinder adalah sebagai berikut.
Gejala paling umum: penglihatan kabur atau terdistorsi.
Mata terasa tidak nyaman.
Mata terasa tegang.
Perlu menyipitkan mata saat mencoba untuk melihat sesuatu dengan jelas.
Sakit kepala.
Terasa sangat sulit melihat saat cahaya redup atau saat malam.
Mata kesulitan untuk fokus saat membaca atau melihat komputer.
Beberapa orang mungkin tidak memperhatikan bahwa ternyata mereka mengalami mata silinder sehingga membiarkannya dalam jangka waktu panjang dan bertambah parah.
Padahal, mata yang bermasalah dapat mengganggu tugas dan aktivitas sehari-hari.
Untuk itu, penting memeriksakan mata secara teratur ke dokter atau fasilitas kesehatan mata yang profesional dan tepercaya agar dapat segera dideteksi sejak dini sehingga penganganan yang tepat dapat diberikan untuk memperbaiki penglihatan Anda.