Harapan Baru untuk 6 Juta Orang dengan Gangguan Penglihatan, Terungkap di Roche Retina Summit 2025
Inovasi terbaru dalam pengobatan penyakit retina kembali menjadi sorotan di ajang Roche Retina Summit 2025.--Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Inovasi terbaru dalam pengobatan penyakit retina kembali menjadi sorotan di ajang Roche retina Summit 2025.
Melalui pemaparan data klinis terkini, Roche memperkenalkan terobosan terapi retina yang mampu memperpanjang interval pengobatan hingga empat bulan sekali, sekaligus mengurangi beban pasien dan membuka harapan baru bagi jutaan masyarakat Indonesia yang hidup dengan gangguan penglihatan.
"Penyelenggaraan Roche Retina Summit adalah bentuk komitmen kami terhadap pasien dengan gangguan penglihatan," jelas Sanaa Sayagh, Presiden Direktur Roche Indonesia.
BACA JUGA:Bunda, Ini 7 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak
Tahun ini, Roche Retina Summit menandai sejumlah capaian ilmiah besar yaitu:
Persetujuan Indikasi Baru Faricimab untuk Retinal Vein Occlusion (RVO), setelah sebelumnya disetujui untuk neovascular Age-related Macular Degeneration (nAMD) dan Diabetic Macular Edema (DME). RVO, yang juga dikenal sebagai “stroke mata”, merupakan salah satu penyebab kebutaan paling umum di Asia.
Pemutakhiran Data Klinis Terkini untuk tiga indikasi penyakit penyebab kebutaan - Polypoidal Choroidal Vasculopathy (PCV), neovascular Age-related Macular Degenerative (nAMD), dan Diabetic Macular Edema (DME), menunjukkan bukti ilmiah kuat mengenai efektivitas Faricimab dalam memberikan hasil penglihatan yang tahan lama sekaligus mengurangi beban pengobatan bagi pasien di Asia.
BACA JUGA:Lakukan 5 Kebiasaan Ini, Bisa Tingkatkan Kesehatan Mata Secara Alami Lho!
Dr. dr. Elvioza, SpM(K), Ketua Vitreo-Retina Service dan Chief Medical Director di JEC Eye Hospitals & Clinics yang turut berbicara dalam salah satu sesi acara tersebut berbagi mengenai hasil studi SALWEEN satu tahun yang juga dipublikasikan di Kongres Retina EURETINA di Paris pada September 2025 lalu.
“Studi SALWEEN di Asia menyediakan bukti kuat dalam menangani PCV, yaitu benjolan polip pada pembuluh darah di sekitar retina," ungkap dr. Elvioza. Dengan data terbaru ini, diharapkan pasien mendapatkan perbaikan penglihatan dengan beban pengobatan yang lebih ringan karena lebih jarang ke rumah sakit.
“Pada Studi Salween ini, Faricimab dapat menghilangkan polip (regresi polip) 61% dan sekitar 83% interval injeksi bisa diperpanjang hingga tiga bulan atau lebih,” tambahnya.
BACA JUGA:5 Tips Menjaga Kesehatan Mata dengan Mudah
Mengenal Penyakit Retina
Penyakit retina, seperti Degenerasi Makula terkait Usia (Age-related Macular Degeneration/AMD) dan Edema Makula Diabetik (Diabetic Macular Edema/DME), merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di seluruh dunia.
Penyakit progresif ini tidak hanya menurunkan kualitas hidup pasien tetapi juga menambah beban sosial-ekonomi yang signifikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
