JAKARTA, DISWAY.ID - Siapa pun pasti ingin rezekinya melimpah ruah. Namun perlu diketahui, konsep rezeki yang kita dapat sehari-hari tak berbeda jauh dengan seekor burung.
Dikutip dari Rumaysho, Selasa (22/3/2022), Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal menjabarkan bagaimana memahami konsep dan kunci rezeki yang kita peroleh setiap harinya.
Kunci rezeki mudah datang adalah dengan seorang muslim bertawakal kepada Allah. Contohlah bagaimana burung tawakal dalam mencari rezeki.
Hadits Ke-49 dari Jamiul Ulum wal Hikam Ibnu Rajab
الحَدِيْثُ التَّاسِعُ وَالأَرْبَعُوْنَ
عَنْ عُمرَ بن الخطَّابِ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ : (( لَو أَنَّكُمْ تَوكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرزُقُ الطَّيرَ ، تَغدُو خِماصاً ، وتَروحُ بِطَاناً )) رَوَاهُ الإِمَامُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَابْنُ حِبَّانَ فِي ” صَحِيْحِهِ ” وَالحَاكِمُ ، وَقَالَ التِّرمِذِيُّ : حَسَنٌ صَحِيْحٌ .
BACA JUGA:Louis van Gaal: Piala Dunia Qatar Turnamen Paling Kontroversial dalam Sejarah FIFA
Hadits Ke-49
Dari Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi di waktu pagi dalam keadaan lapar dan kembali di waktu sore dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya, dan Al-Hakim. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Ahmad, 1:30; Tirmidzi, no. 2344; Ibnu Majah, no. 4164; dan Ibnu Hibban, no. 402. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini kuat dan perawinya tsiqqah, terpercaya, termasuk perawi shahihain, selain ‘Abdullah bin Hubairah yang merupakan perawi Imam Muslim].
Faedah hadits
Pertama: Hadits ini menjadi dalil pokok dalam masalah tawakal.
BACA JUGA:Cara Baru, Ini 6 Metode Minum Kopi yang Sehat dan Benar, Kamu Termasuk yang Mana?
Kedua: Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Tawakal itu jadi sebab terbesar datangnya rezeki.” (Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:496-497)
Sebagaimana disebutkan dalam ayat,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ