Namun, ia memastikan memiliki standar dalam pembuatan makanan untuk memastikan gizi dan keamanan pangannya.
"Jadi kalau nanti ada yang makan mencret itu disebabkan oleh kondisi anak itu sedang tidak sehat, atau jajan lain di sekolah, atau ada yang iseng. Tapi kami pastikan bahwa sampelnya kami simpan 24 jam di satuan pelayanan," tuturnya.
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil di Jakarta Segera Diuji Coba
Satuan pelayanan sendiri akan mengelola setiap kegiatan dan melayani kurang lebih 3.000 target sasaran, yakni ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, siswa PAUD hingga SMA di negeri dan swasta, termasuk pesantren atau sekolah keagamaan lainnya.
Dalam satu satuan pelayanan, Dadan mengatan, akan ada tiga pegawai Badan Gizi Nasional, yakni pimpinan yang disertifikasi menjadi pejabat pembuat komitmen, ahli gizi, serta ahli keuangan.