JAKARTA, DISWAY.ID-- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor dan Hadi Mulyadi, memaparkan capaian signifikan selama periode kepemimpinan mereka dalam debat publik kedua Pilkada Kaltim, Minggu 3 November 2020.
Dengan menyoroti berbagai indikator kinerja yang meningkat, Isran-Hadi menegaskan komitmen mereka terhadap tata kelola pemerintahan yang transparan dan efektif.
BACA JUGA:KPU Kota Bekasi Kerahkan Ratusan Petugas Pelipatan Suara Pilkada 2024
Debat ini menjadi kesempatan bagi Hadi Mulyadi untuk memaparkan keberhasilan dalam reformasi birokrasi.
"Lima tahun yang lalu, kami memulai dengan visi besar tentang reformasi birokrasi. Pada tahun 2023, indeks reformasi birokrasi kami berhasil mencapai predikat 'Sangat Baik' dengan skor 73,87," ujar Hadi.
Capaian ini, menurutnya, mencerminkan upaya terus-menerus pemerintah dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi.
Selain itu, Isran Noor menyoroti peningkatan dalam indeks layanan publik, yang naik dari 3,2 pada 2020 menjadi 4,0 pada 2023, dengan kategori "Baik."
"Kami sudah bekerja keras untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan dan memastikan pelayanan masyarakat menjadi lebih optimal," kata Isran.
Ia juga menjelaskan bahwa sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) di Kalimantan Timur telah masuk dalam kategori "Baik," serta memaparkan peningkatan skor akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIB) yang mencapai 77,89 pada 2023, masuk dalam kategori "Sangat Baik."
Dalam aspek keuangan, Hadi Mulyadi menyampaikan bahwa tata kelola keuangan Kalimantan Timur terus meraih pengakuan positif.
"Kami sangat bangga karena selama 11 tahun berturut-turut, Kalimantan Timur mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK. Ini termasuk enam periode di masa Pak Daud dan lima periode penuh di bawah kepemimpinan Pak Isran Noor," ungkap Hadi.
BACA JUGA:Mendagri Pastikan Data Pemilih Pilkada 2024 Tak Bocor