BACA JUGA:Buntut Judi Online, Meutya Hafid Lakukan Audit Sistem hingga SDM di Kemenkomdigi
Alec menyampaikan dengan dibukanya pabrik ini tidak hanya berdampak pada daya saing produk EV MG semata, namun juga akan berdampak pada kesempatan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat.
Selain mengusung teknologi yang mumpuni, UABS juga menjanjikan baterai yang sangat aman bagi pemilik EV di berbagai negara termasuk Indonesia.
Salah satunya adalah desain dari tipe baterai E1, di mana modul baterai disusun dengan cara kesamping sehingga ini meminimalisir dampak jika adanya short cut yang terjadi pada baterai.
BACA JUGA:Kejagung Pindahkan Penahanan 3 Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur di Jakarta
Selain itu dengan sistem ini juga membuat dimensi baterai lebih tipis dibandingkan dengan tipe lainnya.
Sedangkan pihak UABS sendiri menyampaikan bahwa baterai yang diproduksi di pabrik Indonesia ini memiliki standar safety yang berada diatas standar Eropa.
Dengan demikian, UABS memastikan keamanan dan kualita baterai yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan mobiltas dalam berkendara.
Tidak hanya itu, UABS juga menyampaikan bahwa sejak produksi baterai mereka, belum ada satupun baterai yang mengalami short cut ataupun terbakar.
Hal ini memberikan bukti bahwa baterai yang digunakan di EV MG memiliki kualita tingkat keamanan yang sangat baik.