Gallant mengatakan bahwa ia dipecat karena tiga alasan.
BACA JUGA:Polisi Pukul Sopir Taksi Online Hanya Karena Masalah Pindah Rute, Kuasa Hukum Ungkap Kronologinya
Adapun alsan pertama adalah penentangannya terhadap RUU korup yang dipromosikan oleh perdana menteri untuk membebaskan kaum haredim dari tugas IDF.
Gallant mengatakan bahwa pengecualian tersebut tidak dapat diterima jika memperhitungkan tantangan keamanan yang akan dihadapi Israel di tahun-tahun mendatang.
Ia merujuk pada RUU penitipan anak, dengan menyatakan bahwa Israel tidak boleh membiarkan undang-undang yang diskriminatif dan korup disahkan di Knesset dan membebaskan puluhan ribu orang dari beban tersebut.
Kedua adalah kesepakatan penyanderaan, yang menurut Gallant "mungkin" meskipun dengan "beberapa kompromi yang menyakitkan," tetapi IDF akan mampu mengatasinya.
BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini 6 November 2024, Jangan sampai Kelewatan!
Gallant menambahkan bahwa menelantarkan para sandera akan menjadi "tanda Kain" pada masyarakat Israel dan bahwa para sandera yang masih hidup harus dikembalikan.
Isu ketiga adalah keengganan Netanyahu untuk membentuk Komisi Penyelidikan Nasional atas peristiwa 7 Oktober, yang menurut Gallant diperlukan untuk memungkinkan kebenaran "terungkap ke permukaan."
Ia mengakhiri pidatonya dengan memberi hormat secara fisik kepada para prajurit IDF, prajurit yang terluka, dan keluarga para sandera serta prajurit yang tewas dalam pertempuran.