Riset HSBC: 5 dari 10 Kelas Atas di Indonesia Pilih Tetap Bekerja di Usia Tua

Kamis 07-11-2024,19:46 WIB
Reporter : Sabrina Hutajulu
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia Lanny Hendra menyebut bahwasanya riset terbaru HSBC Quality of Life 2024 mengungkapkan bahwa kesehatan keuangan, kesehatan mental dan kebugaran jasmani merupakan faktor-faktor yang saling berkaitan dan saling memengaruhi dalam menentukan kualitas hidup. 

Di sisi lain, data dari WHO menyatakan, mencegah ketidakpastian keuangan menjadi salah satu kunci menjaga kesehatan mental dan kebugaran jasmani di masa tua. 

BACA JUGA:HSBC Indonesia Luncurkan Produk Reksadana Baru, Gabungkan Teknologi AI dan Berprinsip Investasi Syariah

BACA JUGA:HSBC Indonesia Rayakan Perjalanan 140 Tahun Lewat Seni Mural Karya Pemuda Aceh

"Riset HSBC Quality of Life 2024, nasabah kelas atas di Indonesia menganggap dana sebesar USD 340.000 atau Rp 5,37 miliar (1 USD = Rp 15.796) menjadi jumlah ideal untuk memasuki masa pensiun," tuturnya.

Yang menarik kata Lanny, 5 dari 10 individu kelas atas di Indonesia berencana untuk tetap bekerja di usia tua. 

Rencana untuk tetap bekerja di masa pensiun terkait kekhawatiran terhadap sejumlah hal. 

Kekhawatiran terbesar nasabah kelas atas adalah tidak memiliki dana yang cukup untuk mengatasi penurunan kesehatan fisik dan biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat. 

BACA JUGA:HSBC dan Plaza Indonesia Kolaborasi, Pengunjung Berkesempatan Dapat Voucher Belanja Hingga Tiket Nonton

BACA JUGA:Genjot Ekonomi Kerakyatan, PNM Lakukan Sinergi Social Loan Dengan HSBC

Mereka juga khawatir inflasi akan mengalahkan nilai dana pensiun yang telah dikumpulkan untuk menikmati masa pensiun yang nyaman, terlebih bagi mereka yang akan menyekolahkan anaknya di luar negeri. 

"Riset HSBC Quality of Life 2024 menunjukkan bahwa kelas affluent di Indonesia memiliki kesenjangan antara aspirasi dan kesiapan terkait rencana pensiun mereka," terangnya.

Menyikapi kesenjangan antara aspirasi dan realitas terkait perencanaan keuangan pada segmen affluent, seperti yang diungkap dalam riset ini, maka HSBC Premier menghadirkan solusi keuangan yang mencakup tiga pilar penting.

Yaitu pengelolaan kekayaan (wealth management), gaya hidup dan kesehatan (lifestyle and wellness), serta pendidikan di luar negeri (international education).

BACA JUGA:PAAI: Banyak Masyarakat Usia Produktif Belum Diberi Perlindungan Asuransi

Kategori :