JAKARTA, DISWAY.ID - Kunjungan Presiden Prabowo ke China ini memiliki nilai penting bagi pemerintahan baru dalam dampak jangka panjang kepada perekonomian Indonesia dari keputusan-keputusan simbolis yang diambil.
Hal tersebut membuat kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke negara China menuai beragam reaksi dari sejumlah pihak.
Menurut keterangan Ekonom sekaligus Pemerhati Kebijakan Publik yang juga merupakan Akademisi Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jakarta, Achmad Nur Hidayat, kunjungan Presiden Prabowo ke China memiliki arti yang sangat strategis.
BACA JUGA:Infinix Hot 50 Pro, Smartphone Gaming Tangguh yang Bisa Anda Miliki Melalui Promo Blibli 11.11!
Selain untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan memposisikan Indonesia sebagai mitra utama di kawasan Asia.
Menurutnya, hal ini disebabkan karena China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia dan memiliki pengaruh signifikan dalam kancah ekonomi global.
"Harapan besar publik adalah agar kunjungan ini membawa dampak konkret dalam hal peningkatan investasi langsung asing (FDI) yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Achmad saat dihubungi oleh Disway.Id pada Senin 11 November 2024.
BACA JUGA:Di Hadapan Pebisnis China, Prabowo Tekankan Kolaborasi adalah Jalan Perdamaian
Selain itu, China sebagai negara dengan populasi dan potensi pasar yang besar juga menjadi salah satu investor utama di berbagai sektor di Indonesia, termasuk infrastruktur, teknologi, dan sumber daya alam.
"Investasi langsung dari China, bila dikelola dengan baik, berpotensi besar mendukung transformasi sektor-sektor industri dalam negeri dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global," pungkas Achmad.
Selain itu, mengingat dinamika geopolitik yang ada, kunjungan kenegaraan ini juga dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan stabilitas dan perdamaian regional, terutama dengan menghadirkan Indonesia sebagai penengah yang berkomitmen terhadap kerja sama internasional.
BACA JUGA:Kapolri Tegaskan Bakal Pecat Anggotanya yang Terbukti Minta Uang Rp50 Juta di Kasus Supriyani
Setiap investasi yang datang dari China, menurut Achmad, perlu diarahkan untuk sektor-sektor yang mampu memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat, seperti sektor manufaktur, energi terbarukan, dan teknologi.