Secara terpisah, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengutarakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang melakukan normalisasi Kali Ciliwung. Normalisasi itu akan sangat berdampak mengurangi banjir di Jakarta.
BACA JUGA:Mitigasi Banjir Jakarta, Teguh Setyabudi Cek Rumah Pompa Green Garden
BACA JUGA:Ruas Jalan di Jaksel Sering Banjir saat Hujan Lebat, Ini Respons Teguh Setyabudi
"Jadi, wilayah yang sudah dinormalisasi itu potensi lebih aman, lebih terlindungilah," tegasnya.
Yayat menambahkan, perlu dipikirkan bagaimana cara menanggulangi banjir yang bersifat lokal. Cara menanggulangi banjir lokal dengan membersihkan saluran air secara terus-menerus, agar genangan saat hujan bisa cepat surut.
"Kemudian juga tali airnya diperiksa, sistem pembuangan dari badan jalan. Kemudian cek lagi wilayah yang agak sulit genangannya, karena potensi sistem pembuangannya buruk," terang Yayat.
Ia menandaskan, Pemprov DKI Jakarta memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk menanggulangi banjir, seperti rumah pompa, pompa stasioner, pompa mobile, serta pompa apung.
"Mesin pompanya kan sudah ada. Itu kan tinggal dimaksimalkan. Pemetaannya sudah siap. Jadi, yang paling penting dari semua proses itu adalah antisipasinya," pungkas Yayat.
BMKG memprediksi, durasi musim hujan 2024-2025 di sebagian besar wilayah Indonesia akan lebih panjang daripada sebelumnya.
BACA JUGA:Teguh Setyabudi Lepas 322 Atlet Pra POPNAS 2024, Targetkan Juara Umum!
BACA JUGA:3 Jurus Teguh Setyabudi Tanggulangi Banjir Jakarta: Pra, In dan Pasca
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab mengatakan, untuk wilayah Indonesia bagian barat, puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada November hingga Desember 2024.
Sementara, puncak musim hujan di wilayah Indonesia bagian timur duprediksi akan terjadi pada Januari hingga Februari 2025.
"Puncak musim tersebut akan sama hingga maju lebih awal jika dibandingkan dengan kondisi kebiasaannya," sebut Fachri saat dikonfirmasi Disway.id.
Menurutnya, durasi musim hujan di berbagai wilayah akan bervariasi, mulai dari 6 dasarian (2 bulan) hingga 33 dasarian (11 bulan).
"Awal musim hujan di Indonesia bervariasi, dimulai dari wilayah barat Sumatra yang memasuki musim hujan lebih awal pada Agustus 2024. Kemudian, secara bertahap menyebar ke wilayah timur hingga Desember 2024. Pada umumnya, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada periode Oktober hingga November 2024," pungkas Fachri.