Rosan Siap Prioritaskan Masyarakat Setempat Jika Investor Masuk Wilayah Transmigrasi

Selasa 19-11-2024,11:46 WIB
Reporter : Sabrina Hutajulu
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani siap memprioritaskan masyarakat setempat jika investor masuk ke wilayah transmigrasi.

Hal tersebut ia ungkapkan pasca melakukan diskusi dengan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.

"Memang dari kami setiap berbicara dengan para potential investor, kami selalu meminta mereka untuk selalu memprioritaskan mempergunakan tenaga kerja dari tempat mereka akan berinvestasi," kata Rosan dikutip Selasa 19 November 2024.

BACA JUGA:Iftitah Sulaiman Temui Rosan Roeslani, Bahas Investasi di Kawasan Transmigrasi

"Itu salah satu yang memang selalu kita mintakan," tambahnya.

Rosan juga meminta kepada investor secara progresif terkait jumlah tenaga kerja dari daerah setempat yang nantinya akan dipergunakan, pada awal pembangunan hingga selesai.

"Saya contohkan kalau misalnya untuk pembangunan misalnya pabrik butuh waktu 2 tahun, nah selama 2 tahun dari masa pembangunan sampai selesai mereka sudah kita minta untuk melakukan upskilling, reskilling dari para potensi pekerja yang ada di daerah tersebut," tutur Rosan.

"Sehingga dengan sendirinya akan menciptakan peningkatan sumber daya manusia di daerah tersebut," tandasnya.

Sementara itu, Menteri Transmigrasi Iftitah mengatakan bahwasanya potensi terbaik dari program transmigrasi sendiri adalah pihaknya memiliki lahan.

BACA JUGA:Menag Nasaruddin Umar Sambangi KPK, Ada Apa?

"Jadi kami sampaikan kepada beliau (Rosan), meskipun kami anggarannya terbatas, tetapi kami ini kementerian yang kaya. Karena kami memiliki sekitar 153 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia," terang Iftitah.

Dari 153 kawasan transmigrasi itu, Iftitah mengatakan pihaknya memiliki kurang lebih sekitar 3,1 juta hak pengelolaan lahan. 

"Nah itulah yang nanti ingin kami berdayakan, tidak hanya dimanfaatkan untuk para transmigran, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi. Jadi pengembangan ekonomi baru," ujar Iftitah.

"Kami sampaikan kekuatan kami tadi lahan, yang kedua kami juga ada tenaga kerja. Tetapi kami satu, kurang modal. Jadi potensinya ada, tapi modalnya tidak ada. Untuk itulah, dengan anggaran yang sangat terbatas, kami berusaha untuk menilai potensi wilayah itu.

"Sehingga jika ada yang memiliki modal, baik dari dalam maupun luar negeri, kami tentu sangat welcome untuk berinvestasi di kawasan transmigrasi," tandasnya.

Kategori :