Lebih lanjut, pihaknya memonitor secara khusus mahasiswa yang teridentifikasi punya masalah mental berat dan sangat berat.
"ITB bekerja sama dengan psikolog profesional untuk kembangkan program sehingga dalam 4 tahun terakhir rutin dilaksanakan," paparnya.
Dilakukan pelatihan Psychological First Aids (PFA) untuk mahasiswa baru dan orang tua, dosen dan tendik serta staf K3L/Dit SP.
Kemudian, pihaknya juga merekrut dan melatih pendamping sebaya mahasiswa (peer councelor) tiap tahun.
BACA JUGA:Hasil Liga Champions 2024/25: Arsenal Atrasi Shakthar Donetsk Lewat Gol Tunggal Bunuh Diri!
BACA JUGA:Fenomena Mahasiswa Bunuh Diri, Mendikti Saintek Satryo Tanggapi dengan Hati-Hati
"Tahun ini sedang proses seleksi sekitar 60 peer councelor baru sebagai tambahan dari existing dan yang akan bertugas mendampingi mahasiswa yang punya masalah mental di semua fakultas di 3 kampus," tambahnya.
Dalam keseharian, ITB menerapkan standar layanan dan fasilitas kesehatan mental di kampus Jatinangor, Cirebon dan Ganesha, Bandung.
"Melaksanakan program Character Development Training (CDT) di 2 semester awal bagi mahasiswa baru dimana mahasiswa dilatih agar bersikap adaptif, memiliki integritas dan bersikap rendah hati."
Namun demikian, di samping upaya-upaya yang telah dilakukan pihaknya, Prasetyo menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak untuk mengantisipasi permasalahan kesehatan mental mahasiswa.