Rusia Umbar Rudal Hipersonik Oreshnik ke Ukraina, Putin Kirim Pesan ke Barat Supaya Mundur

Sabtu 23-11-2024,10:52 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

Putin mengklaim tidak ada negara lain di dunia yang memiliki teknologi rudal seperti itu. 

BACA JUGA:Bandara Ben Gurion Tutup Akibat Iron Dome Gagal Cegat Rudal Hizbullah

BACA JUGA:Profil Hana Rawhiti Anggota Parlemen Selandia Baru Tolak RUU dengan Tari Perang Haka Ka Mate

Meskipun ia mengakui negara-negara lain akan segera mengembangkannya.

"Itu akan terjadi besok, setelah satu atau dua tahun. Namun, kami memiliki sistem ini sekarang. Itu penting,” lanjut Putin.

Pertemuan yang diaturnya dengan menteri pertahanan dan mereka yang bertanggung jawab mengembangkan rudal itu terjadi pada akhir minggu di mana konflik Ukraina meningkat dengan cepat.

Putin mengatakan penembakan rudal Oreshnik merupakan respons langsung terhadap penggunaan rudal yang dipasok AS dan Inggris oleh pasukan Kyiv di wilayah Rusia untuk pertama kalinya.

Sementara itu, Ukraina meminta mitra Baratnya untuk memperbarui sistem pertahanan udara setelah Rusia menembakkan rudal balistik ultra-cepat ke kota Dnipro minggu ini, kata Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Jumat.

BACA JUGA:Temui Prabowo, PM Selandia Baru Sebut Perekonomian Indonesia Kian Berkembang

BACA JUGA:Ajak Negara-Negara APEC Kolaborasi dengan RI, Prabowo: Dana akan Beredar di Ekonomi Kita Sendiri

"Menteri Pertahanan Ukraina saat ini tengah mengadakan pertemuan dengan mitra-mitra kami terkait sistem pertahanan udara baru - tepatnya jenis sistem yang dapat melindungi nyawa dari berbagai risiko baru," kata Zelensky yang dipublikasikan di media sosial.

Parlemen Ukraina membatalkan sidang karena keamanan diperketat menyusul serangan Rusia hari Kamis terhadap fasilitas militer di Dnipro. 

NATO dan Ukraina akan mengadakan pembicaraan darurat hari Selasa setelah Rusia menyerang Dnipro dengan rudal balistik hipersonik eksperimental yang meningkatkan perang yang telah berlangsung hampir 33 bulan.

Konflik tersebut 'memasuki fase yang menentukan, kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada hari Jumat, dan mengambil dimensi yang sangat dramatis.

Jenderal Sergei Karakayev, kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia, mengatakan Oreshnik dapat menjangkau target di seluruh Eropa dan dilengkapi dengan hulu ledak nuklir atau konvensional.

BACA JUGA:Gamma Thohir Pendiri Desa Bumi, Mewakili Anak Muda Indonesia Dalam Diskusi Internasional di COP 29 Azerbaijan

Kategori :