JAKARTA, DISWAY.ID -- Rusia menembakkan rudal Hipersonik Oreshnik ke kota Dnipro Ukraina sebagai peringatan kepada negara barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, penembakan rudal Oreshnik berupa jenis baru, dan merupakan respons langsung terhadap penggunaan rudal yang dipasok AS dan Inggris oleh pasukan Kyiv di wilayah Rusia untuk pertama kalinya.
Vladimir Putin juga memberi pesan sederhana kepada Barat melalui Ukraina,” mundurlah, dan jika tidak, Rusia berhak menyerang fasilitas militer AS dan Inggris.”
BACA JUGA:Puluhan Perwira Rusia dan Korea Selatan Tewas Akibat Serangan Ukraina Gunakan Rudal NATO
BACA JUGA:Terpidana Mati Mary Jane Segera Bebas, Presiden Filipina: Thank You Indonesia
Vladimir Putin mengatakan dia akan menembakkan lebih banyak rudal hipersonik Oreshnik Rusia ke target di Ukraina, dan negaranya telah memulai produksi massal senjata berkemampuan nuklir.
Putin juga mengatakan bahwa Moskow akan melaksanakan lebih banyak uji coba rudal balistik hipersonik Oreshnik dalam kondisi tempur, sehari setelah menembakkan satu rudal ke Ukraina.
"Kami akan melanjutkan pengujian ini, termasuk dalam kondisi pertempuran, tergantung pada situasi dan karakter ancaman keamanan yang ditujukan ke Rusia," katanya dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan para kepala militer,” kata Putin.
Putin mengatakan bahwa meskipun itu bukanlah rudal antarbenua, namun rudal itu sangat kuat sehingga penggunaan beberapa di antaranya yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional dalam satu serangan.
BACA JUGA:Prabowo Pamer Program Makan Bergizi Gratis di KTT G20
“Satu serangan bisa sama menghancurkannya dengan serangan dengan senjata strategis atau nuklir,” ujar Putin.
Rusia menembakkan rudal generasi baru ke kota Dnipro, Ukraina, Kamis pagi dalam eskalasi besar persenjataan yang dikerahkan dalam konflik hampir tiga tahun tersebut.
Putin juga memerintahkan rudal yang terbang dengan kecepatan Mach 10 - 10 kali kecepatan suara untuk diproduksi massal serta sedang mengembangkan sistem canggih serupa.
"Kita perlu memulai produksi massal. Keputusan pada dasarnya telah diambil," kata Putin.