BACA JUGA:Temui Biden, Prabowo Ungkap Indonesia-AS akan Majukan Pendidikan Sains hingga Kewirausahaan
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tetap mempertahankan nada agresif Rusia pada hari Jumat, menyalahkan keputusan dan tindakan gegabah negara-negara Barat' dalam memasok senjata ke Ukraina untuk menyerang Rusia.
"Pihak Rusia telah dengan jelas menunjukkan kemampuannya, dan kontur tindakan pembalasan lebih lanjut jika kekhawatiran kami tidak diperhitungkan juga telah diuraikan dengan cukup jelas," katanya.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán, yang secara luas dipandang memiliki hubungan paling hangat dengan Kremlin di Uni Eropa, menggaungkan pokok bahasan Moskow, yang menyatakan penggunaan senjata yang dipasok AS di Ukraina kemungkinan memerlukan keterlibatan langsung Amerika.
"Ini adalah roket yang ditembakkan dan kemudian diarahkan ke sasaran melalui sistem elektronik, yang membutuhkan teknologi dan kemampuan komunikasi satelit tercanggih di dunia," kata Orbán di radio pemerintah.
BACA JUGA:Masih Ingat Moo Deng? Bayi Kuda Nil Kerdil Asal Thailand Kini Rilis Lagu dalam 4 Bahasa
BACA JUGA:Joe Biden Dukung Program Makan Bergizi Gratis yang Digagas Prabowo
"Ada asumsi kuat - bahwa rudal ini tidak dapat diarahkan tanpa bantuan personel Amerika."
Orbán memperingatkan agar tidak meremehkan tanggapan Rusia, dan menekankan bahwa modifikasi terkini negara itu terhadap doktrin penyebaran nuklirnya tidak boleh dianggap sebagai "gertakan.
"Itu bukan tipuan, pasti ada konsekuensinya," katanya.