JAKARTA, DISWAY.ID - Industri kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) tengah mengalami peningkatan yang sangat signifikan di kancah global, namun terdapat bahaya tersembunyi.
CEO PT FAST Willy Hadiwidjaja mengatakan bahwasanya EV menjadi primadona bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia.
"Kita tahu sama-sama bahwa Indonesia dengan cadangan nikel terbesar di dunia, bisa menjadi kekuatan untuk kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya dalam kegiatan diskusi bersama bertajuk “Revolutionizing EV Safety in Indonesia: Breaking Solutions with Innovation” di Jakarta Pusat Senin 25 November 2024.
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Pecahkan Rekor Luar Biasa Lionel Messi
BACA JUGA:Unsur KHL Akan Dijadikan Kategori Penentu Penetapan UMP, Ekonom Berikan Tanggapan
"Artinya, kita jangan hanya menjadi penonton dan akhirnya negara lain yang menikmati keuntungan atas sumber daya alam yang kita begitu melimpah," tambahnya.
Willy melanjutkan, revolusi industri mengarah kepada eletrifikasi dengan harapan Indonesia bisa mencapai net zero emission pada tahun 2060, bahkan Presiden Prabowo optimis bahwa target itu dimajukan menjadi 2050.
Tentunya kata Willy, itu bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan.
“Risiko krusial yang hingga hari ini dihadapi setiap industri EV di seluruh dunia hampir sama yaitu banyaknya tragedi kebakaran ekstrim yang terjadi di mana-mana," kata Willy.
BACA JUGA:Man Utd Incar Striker Top yang Bisa Jadi Gyokeres Baru Ruben Amorim
BACA JUGA:ICStar Hackathon 2024 Jadi Bukti AI Tingkatkan Value Kehidupan di Era Digital
"Hal ini disebabkan oleh thermal-weight dari baterai lithium yang memiliki karakter berbeda dari api biasa dan sangat mustahil untuk dipadamkan dengan APAR konvensional," tambahnya.
Sementara itu, Technical Director PT FAST Franky Affandy memaparkan bahwasanya PT FAST fungsinya tidak hanya di APAR tapi juga mengembangkan ke produk-produk yang lainnya dan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lainnya untuk memastikan safety di EV.
"Tapi kami sadar APAR saja tidak cukup. Karena APAR sifatnya kalau ada api, baru kita padamkan. Nah, sebagai anak bangsa kita ditantang apa yang bisa membuat EV itu lebih safety?," ujar Affandy.
"Di sini kami punya 3 core values yaitu supaya tidak terjadi api, harus ada predictive, preventive dan protective atau 3P," tambahnya.