Dia menjelaskan alasan belum sepenuhnya mendapatkan data partisipasi pemilih, karena proses rekapitulasi saat ini masih di tingkat kecamatan.
Wahyu menjabarkan, jumlah partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta pada 2007-2012 di bawah 70 persen.
Sementara di Pilkada 2017 mengalami peningkatan di atas 70 persen partisipan.
BACA JUGA:Pilkada Jakarta 2024: Tim Pramono-Rano Punya Real Count Pribadi untuk Hitung Suara
"Yang agak tinggi memang pilkada 2017 yang kemarin sampai dengan 70 persen lebih," tuturnya.
Dengan data partisipasi Pilkada Jakarta dari waktu ke waktu itu, artinya jumlah partisipan pemilih di Pilgub 2024 paling rendah.