Kasi Humas Polres Subang, AKP Edi Juhedi mengatakan usai diduga dirundung korban sempat mengeluh sakit pada keluarganya.
"Kejadian 11 November 2024, korban mengeluh sakit berobat ke bidan dan mantri mengalami muntah-muntah dan sakit kepala Rabu 20 November dibawa ke RS," tuturnya.
BACA JUGA:Pelabuhan Merak Ditutup Sementara Buntut Cuaca Buruk di Selat Sunda
BACA JUGA:Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda Maumere Kembali Dibuka
Kemudian ARO mengalami kejang-kejang dan tidak sadarkan diri.
"Perjalanan korban kejang dan tidak sadar sampai rumah sakit langsung ke ICU," ujarnya.
Diketahui, viral di sosial media diduga bocah kelas tiga sekolah dasar (SD) di Subang sempat kritis hingga akhirnya tewas diduga dirundung.
Hal itu viral di sosial media Instagram dan beredar info di sosmed kalau bocah berinisial ARO (9) diduga sempat kritis dan dirawat di rumah sakit selama enam hari.
Bocah itu diduga dianiaya kakak kelasnya hingga sempat mengalami beberapa luka dan susah membuka matanya.
BACA JUGA:Deklarasi Kemenangan Tri Adhiantio-Abdul Harris Bobihoe, Timses: Selisih 7.069 Suara
BACA JUGA:Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Siap Dimutasi Buntut Kasus Polisi Tembak Pelajar
Kemudian Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan pihaknya telah menerima laporan kejadian tersebut.
"Ya jelas sudah menerima (Laporan, red) kang," paparnya.
Diungkapkannya, penyidik Reskrim Polres Subang tengah di lokasi untuk melakukan penyelidikan.
"Penyidik ada disana (Lokasi, red)," ungkapnya.