Para pengunjuk rasa bangkit melawan rezim pada Sabtu malam di lingkungan Damaskus, sementara pasukan rezim ditarik keluar dari lokasi-lokasi penting seperti kementerian pertahanan, kementerian dalam negeri, dan bandara internasional.
BACA JUGA:Pramono-Rano Menang Satu Putaran, KPU Sahkan Hasil Suara Pilkada Jakarta 2024
BACA JUGA:Lelah Syuting dan Kurang Tidur Bikin Wajah Randy Pangalila Jadi Gampang Jerawatan
Dengan masuknya para pengunjuk rasa ke daerah-daerah penting, rezim telah kehilangan sebagian besar kendalinya atas ibu kota.
Tahanan di Penjara Sednaya di Damaskus, yang dikenal karena hubungannya dengan rezim dan praktik penyiksaan yang terkenal, dibebaskan oleh para demonstran yang menyerbu fasilitas tersebut.
Pasukan oposisi telah menguasai sebagian besar pusat kota Aleppo dan membangun dominasi di seluruh provinsi Idlib pada tanggal 30 November.
Setelah bentrokan hebat pada hari Kamis, kelompok oposisi menguasai pusat kota Hama dari pasukan rezim.
BACA JUGA:Permainan Virtual Reality Jadi Tren, VR Space Rid Hingga VR Bungee Adventure
BACA JUGA:Mewahnya Armada Baru PO DMH Trans Jelang Liburan Akhir Tahun
Kelompok anti-rezim merebut beberapa permukiman di provinsi Homs yang secara strategis penting dan mulai maju menuju ibu kota Suriah.
Pada hari Jumat, kelompok oposisi Suriah menguasai Daraa di Suriah selatan dekat perbatasan Yordania.
Sebelumnya pada hari Sabtu, mereka menguasai provinsi Suwayda di selatan dan pasukan oposisi lokal di Quneitra menguasai ibu kota provinsi tersebut.