Dikuliti Netizen Soal Praktik Pungli, SMAN 2 Cibitung Membantah!

Senin 09-12-2024,15:55 WIB
Reporter : Dimas Rafi
Editor : Fandi Permana

BEKASI, DISWAY.ID - Heboh dugaan praktik pungutan liar (pungli) di SMAN 2 Cibitung direspons oleh pihak sekolah.

Humas SMAN 2 Cibitung Nana membantah adanya pungutan liar dari siswa terkait dana pembangunan pagar dan gedung sekolah.

BACA JUGA:Ronald Sinaga Bongkar Kasus Dugaan Pungli di SMAN 2 Cibitung, 600 Siswa Diminta Uang Jutaan Rupiah

BACA JUGA:Terlalu! Terdakwa Kasus Pungli Rutan KPK Mengaku Terima Rp 70 Juta di Masjid

Meski demikian, Nana mengakui bahwa komite sekolah telah meminta sumbangan dana dari siswa atau wali murid untuk mengatasi masalah banjir di halaman sekolah saat hujan.

"Sekarang punglinya di mana? Itu sumbangan, sukarela. Tinggal terserah orangtua mau nyumbangnya berapa, bahkan ada yang tidak nyumbang," ungkap Nana di Bekasi pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Nana juga membantah adanya kewajiban membayar sejumlah uang kepada siswa.

Ia menyimpulkan bahwa sebagian besar wali murid di SMAN 2 Cibitung berasal dari kelas menengah ke bawah, sehingga pihak sekolah tidak menetapkan jumlah sumbangan tertentu untuk perawatan halaman sekolah.

BACA JUGA:Banyak Lupa saat Bersaksi di Sidang Pungli Rutan KPK, Aziz Syamsudin: Saya Ini Manusia Biasa Juga

BACA JUGA:Blusukan ke Cipete Tangerang, Faldo-Fadhlin Terima Curhat Warga Soal Pungli dan Premanisme

"Kita memahami itu, memaklumi itu. Kalau memang tidak ada ya, itu yang namanya sumbangan, masa harus kita paksa, kan enggak, monggoh (silakan) terserah saja. Ya kalau pun ada yang menyumbang juga, ya enggak maksimal gitu," terang dia.

Ia menyatakan bahwa adanya pungutan liar di SMAN 2 Cibitung muncul karena kurangnya komunikasi yang jelas antara siswa, orang tua, pihak sekolah, dan komite sekolah.

"Ya, ini hanya miskomunikasi saja antara orangtua, siswa, pihak sekolah, dengan pihak komite dalam hal ini," tuturnya.

Nana juga membantah adanya larangan siswa mengikuti ujian akhir jika tidak memberikan sumbangan.

Nana menegaskan bahwa banyak siswa yang tidak menyerahkan uang sumbangan tetap diperbolehkan mengikuti ujian akhir yang sedang berlangsung. Sementara itu, dilaporkan hanya segelintir anak yang menyumbang.

Kategori :