JAKARTA, DISWAY.ID-- Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Basarnas mengajak masyatakat untuk melihat prakiraan cuaca harian yang dilaporkan secara intensif oleh pemerintah, sebelum bepergian.
Kepala Basarnas, Marsdya TNI Kusworo mengatakan, dengan mempedomani prakiraan cuaca harian dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maka masyarakat bisa mendapatkan gambaran bagaimana kondisi daerah atau destinasi yang akan mereka tuju.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Basarnas Evaluasi Pelaksanaan Operasi Korban Bencana di Lapangan
BACA JUGA:Hadapi Nataru, Basarnas Siagakan 3 Ribu Lebih Potensi SAR di Sejumlah Titik
Seperti apakah akan ada hujan, angin deras, atau gelombang laut tinggi sehingga bisa mempersiapkan hal yang dibutuhkan.
"Prakiraan cuaca yang dilaporkan BMKG itu 95 persen akurat atau benar itu saya menyaksikan dan mengalaminya sendiri," ujarnya di Hotel Novotel, Mangga Dua, Jakarta, pada Rabu, 11 Desember 2024.
Jenderal bintang tiga TNI Angkatan Udara itu menjelaskan, beberapa hari yang lalu, dirinya melakukan monitoring udara terhadap kondisi wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di selatan Jawa Barat - Banten menggunakan pesawat.
Setelah beberapa saat mengudara di atas kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, pesawat yang ditumpangi Kusworo dengan bersama dua kru Basarnas itu langsung berhadapan dengan angin kencang dan gumpalan awan penghujan yang cukup ekstrem.
BACA JUGA:Gandeng Kementerian hingga Swasta, Basarnas Gelar Workshop Kesiapsiagaan SAR di Wilayah Terbatas
BACA JUGA:Perkuat Sinergitas Kesiapsiagaan Darurat Bencana, Basarnas dan Astra Grup Perkuat Kerja Sama
"Jadi kami di atas sekitar ketinggian 2.000 meter kejar-kejaran dengan hujan dan gumpalan awan hujan, kemudian berhasil menghindar dan kami putuskan untuk mendarat," tuturnya.
Tak berhenti di situ, Basarnas mempertebal pengamanan perjalanan masyarakat untuk periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di seluruh wilayah Indonesia.
Operasi pengamanan perjalanan libur Natal dan tahun baru periode ini akan mulai berlangsung dari 18 Desember 2024 sampai 6 Januari 2025.
Basarnas mengoperasikan secara penuh seluruh sumber daya yang dimiliki dengan jumlah total sebanyak 81 unit kapal, enam unit armada helikopter, dan bahkan melibatkan sebanyak 21 ribu petugas yang terdiri dari personel Basarnas dan unsur potensi SAR terlatih lainnya di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:KPK Telusuri Dugaan Korupsi di Basarnas 2012 - 2018