Gandeng Kementerian hingga Swasta, Basarnas Gelar Workshop Kesiapsiagaan SAR di Wilayah Terbatas

Gandeng Kementerian hingga Swasta, Basarnas Gelar Workshop Kesiapsiagaan SAR di Wilayah Terbatas

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsdya TNI Kusworo membuka kegiatan workshop dengan tema “Peningkatan Kesiapsiagaan Search and Rescue (SAR) di Wilayah Terbatas”, Senin 11 November 2024-Disway.id/Fandi Permana-

JAKARTA, DISWAY.ID – Dalam rangka menguatkan peningkatan kesiapsiagaan, Basarnas terus menggandeng berbagai pihak.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsdya TNI Kusworo membuka kegiatan workshop dengan tema “Peningkatan Kesiapsiagaan Search and Rescue (SAR) di Wilayah Terbatas”.

Dalam acara ini, Basarnas turut mengundang potensi SAR dari berbagai unsur seperti Kementerian, Lembaga hingga Swasta. 

Menurut Kusworo, hal ini diperlukan untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam operasi SAR.

“Operasi SAR pada area sempit membutuhkan penanganan yang spesifik, kerja tim yang solid, dan tentunya peralatan khusus untuk operasi pencarian dan pertolongan. Workshop ini sebagai upaya Basarnas untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder khususnya yang bergerak di bidang industri, pariwisata, dan wilayah khusus lainnya,” kata Kabasarnas di El Hotel, Jakarta, Senin 11 November 2024. 

Menurutnya, latar belakang workshop diselenggarakan yakni masih banyaknya insiden di wilayah terpencil dan geografis yang sulit menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan SAR. Utamanya di sektor industri dan pariwisata, karena kecelakaan mengakibatkan kerugian ekonomi besar termasuk gangguan produksi dan penurunan pariwisata.

"Tingginya angka kecelakaan dapat merusak citra Indonesia sebagai negara aman bagi investor dan wisatawan; perlunya kerja sama pemerintah, regulator, dan industri untuk memperkuat kesiapsiagaan SAR dan keselamatan; dan workshop tersebut menjadi forum penting untuk menyusun langkah konkret dalam meningkatkan koordinasi dan standar keselamatan di sektor industri dan pariwisata," jelas Kusworo. 

Workshop tersebut bertujuan untuk memahami mekanisme atau prosedur penanganan darurat bidang SAR pada sektor industri dan pariwisata serta wilayah khusus lainnya, membagikan pengetahuan dan pengalaman praktis dari para ahli dalam penanganan situasi darurat.

Workshop ini juga mendorong diskusi dan kolaborasi antar peserta untuk merumuskan strategi kesiapsiagaan yang efektif, dan membangun kerjasama yang berkelanjutan antara berbagai pemangku kepentingan dalam meningkatkan kesiapsiagaan SAR pada sektor industri, pariwisata, dan wilayah terbatas.

"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Prabowo, kita bukan super hero, tetapi super team," tegasnya.

Workshop yang dimoderatori oleh Stefani Imanensia Ginting itu membahas berbagai hal dan menghadirkan narasumber, masing-masing: “Strategi Kebijakan Pengurangan Resiko Kecelakaan Pada Sektor Industri dan Pariwisata”  dari  Kemnaker; “Analisis Risiko dan Mitigasi SAR di Sektor Mineral dan Batubara”  Kementerian ESDM; “Strategi Kebijakan Pengurangan Resiko Kecelakaan dan Bencana pada Sektor Pariwisata” dari Kemenparekraf; “Sinergitas dan Upaya Dalam Menjaga Keselamatan, Keamanan, dan Kenyamanan Pengunjung Taman Nasional” dari KLHK; “Emergency Response Group PT Freeport Indonesia Dalam Mendukung SAR” dari PT Freeport Indonesia; “Program Peningkatan Kesiapsiagaan SAR di PT Pertamina” dari PT Pertamina Persero; “Peran PT Astra dalam Penguatan Kapasitas SAR Pada Sektor Industri” dari PT Astra International, dan “Program Peningkatan Kesiapsiagaan SAR Bagi Pengusaha Wisata Bahari di Indonesia” dari Gahawisri.  

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads