JAKARTA, DISWAY.ID - Pelaku penganiayaan dokter koas di Palembang, DT berusaha untuk berdamai dengan korban, Muhamad Lutfi.
Muhamad Lutfi, dokter koas dari FK Unsri, sampai babak belur dihajar DT yang merupakan sopir dan keluarga rekan seprofesi dokter koas di salah satu rumah sakit di Palembang.
Semua permasalahan terjadi karena persoalan jadwal piket jaga, hingga pada akhirnya video penganiayaan tersebut viral di media sosial.
Polda Sumsel turun langsung untuk mengatasi penganiayaan yang terjadi di salah satu kafe di kawasan Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.
BACA JUGA:Mahasiswa UMP Plek Ketiplek Plagiat Skripsi Mahasiswi Unsri, Pakar: Seperti Gunung Es
Kini Kuasa hukum DT, Titis Rachmawati mengklaim bahwa pihaknya tengah berusaha untuk melakukan perdamaian dengan pihak Muhamad Lutfi.
"Kami berusaha membawa ke jalur yang baik-baik dan berusaha melakukan permohonan maaf, serta bertanggung jawab untuk melakukan pengobatan dan menemui keluarga korban," ucap Titis Rachmawati kepada wartawan.
"Kita akan sebijak mungkin karena semua ini kan anak-anak kita. Walau bagaimanapun, dengan kondisi begitu, LD juga agak sedikit terganggu kejiwaannya karena kondisi yang telah dipelintir-pelintir," sambungnya.
Meski demikian pihak DT siap untuk tetap kooperatif dan mengikuti segala aturan hukum.
DT akan tetap menjalani pemeriksaan hukum sebagai calon tersangka di Polda Sumsel.
Titis menilai bahwa memang DT tidak bisa dibenarkan begitu saja di mata hukum karena telah melakukan tindak pidana penganiayaan.
"Kita ikuti proses hukum. Kalau harus dilakukan penahanan, kita ikuti prosesnya," papar Titis.
Unsri Bentuk Tim Investigasi
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri), dr. Syarif Husin menyebut bahwa pihak kampus telah membentuk tim investigasi internal yang akan bertugas untuk mengumpulkan informasi, mengidentifikasi permasalahan, serta mendalami fakta-fakta terkait kejadian tersebut.