Menurut pengakuan D, ia menolak karena takut, dan merasa tersinggung karena pernah disebut miskin dan seperti babu. Ditambah memang itu bukan tugasnya.
Selain itu benda yang dilemar kepadanya ada meja bahkan hingga mesin ATM juga dilemparkan kepadanya.
Tindakan kekerasan itu disebut dilakukan oleh GSH selama berulang kali dan semua barang yang dilemparkan pelaku mengenai tubuh D.
Orang tua pelaku akhirnya meminta korban pulang karena pelaku sudah marah saat mengetahui tindakan sang anak.
BACA JUGA:Cara Masyarakat Tawau Bina Keberagaman Dapat Apresiasi Konsul RI
Lebih lanjut, ternyata HP dan tas GSH sempat tertinggal di toko roti Cakung sehingga dia harus kembali mengambilnya.
Saat datang kembali, GSH menghajar D lagi dengan barang-barang yang ada sampai kepalanya terluka.
Pada akhirnya D berhasil melarikan diri, tapi sayangnya kondisinya sudah luka parah karena kepalanya sampai robek dilempari loyang kue.
Setelah itu, pelaku melarikan diri usai membuat tubuh korban penuh luka-luka dan lebam.
Polisi Naikkan Status Kasus Dugaan Penganiayaan Anak Bos Toko Roti ke Penyidikan
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana mengonfirmasi bahwa kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anak bos toko roti (GSH) di Penggilingan, Jakarta Timur, naik ke tahap penyidikan.
Gelar perkara telah dilakukan sampai ditemukannya indikasi tindak pidana yang diperbuat oleh GSH.
Telah ada empat orang yang dimintai keterangannya dalam kasus ini yaitu ada korban (wanita D), teman korban, orang tua korban dan GSH.
"Kami koordinasi dengan penyidik. Kita sudah meminta keterangan empat orang termasuk terlapor," ujar AKP Lina Yuliana.