BACA JUGA:Prabowo Setujui Pemberian Amnesti Kepada Sejumlah Kategori Narapidana, Ada dari Kasus Papua
Namun, persoalan utama tetap pada efektivitas alat peraga kampanye (APK) yang dianggap semakin kurang berguna dalam Pilkada 2024.
Dengan tingginya biaya yang diperlukan, masyarakat mulai mempertanyakan apakah APK masih relevan dalam sistem kampanye saat ini.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menggulirkan ide untuk mengubah sistem Pilkada.
Alasannya, Pilkada berbiaya mahal.
BACA JUGA:Prabowo Setujui Pemberian Amnesti Kepada Sejumlah Kategori Narapidana, Ada dari Kasus Papua
Maka, ia mendukung perbaikan sistem Pilkada dengan cara pemilihan gubernur yang dipilih langsung oleh anggota DPRD.
Ia menilai hal itu sebagaimana yang diterapkan di negara lain.
Menurutnya, dengan menerapkan sistem itu bisa lebih efisien dan tak menelan banyak biaya.
BACA JUGA:Soal Usulan Prabowo Agar Gubernur Dipilih Langsung Oleh DPRD, Begini Tanggapan KPU
"Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, sekali milih, ya sudah DPRD itulah yang milih gubernur, milih bupati,” katanya.
Menurutnya, usulan ini lebih efisien dan hemat.
“Efisien, nggak keluar duit, keluar duit, keluar duit, kayak kita kaya bener nggak?," kata Prabowo di pidatonya di puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar, Sentul, Kamis, 12 Desember 2024.