JAKARTA, DISWAY.ID -- Founder Disway Group Dahlan Iskan mengungkapkan percakapannya dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid terkait maraknya judi online yang menyebabkan ekonomi lesu.
Keduanya membahas bagaimana para pengusaha mengeluh mengenai kelesuan ekonomi belakangan ini dan memperkirakan kaitannya dengan judi online.
BACA JUGA:Disway Award 2024, Apresiasi Untuk Para Stakeholder Inspiratif di Indonesia
"Kami sepakat, kami sependapat bahwa memang ada hubungannya (antara kelesuan ekonomi dan judi online) karena kalau judi di kampung-kampug, itu uangnya beredar disitu-situ saja, hanya beredar di masyarakat setempat," kata Dahlan dalam sambutannya di Disway Awards di Tangerang, 18 Desember 2024.
Akan tetapi, lanjutnya, perputaran uang pada judi online saat ini terjadi di luar negeri.
"Kalau judi online ini uangnya pergi ke luar negeri dan nilainya ratusan triliun. Bagaimana uang yang beredar di masyarakat dengan mudah mengalir ke luar negeri dalam nilainya ratusan triliun," paparnya.
Maka demikian itu, Dahlan menegaskan bahwa semua negara sepakat untuk memerangi judi online meski hingga saat ini upaya untuk situs judi online ini terus bermunculan.
BACA JUGA:Survei Disway: Elektabilitas Ridwan Kamil 44%, Ungguli Pramono 40%
BACA JUGA:Meriahkan HUT RI ke-79, Disway Group Gelar Lomba Memancing Antar Wartawan
"Dan inilah tugas kita bersama bahwa kita membantu program pemberantasan judi online ini, antara lain untuk tetap menghidupkan ekonomi di bawah."
Pasalnya, judi online ini turut melibatkan berbagai lapisan masyarakat, terutama di kalangan bawah sehingga terjadi pengurasan cash flow yang ada di masyarakat menuju luar negeri.
Sementara itu, Dahlan yang merupakan pegiat di bidang media ini berupaya mempertahankan eksistensi media di tengah kelesuan ekonomi ini.
"Begitu saya berhenti menjadi menteri dulu, saya tentu harus kembali ke dunia lama saya di bidang media dan saya lantas terpikir bagaimana media di zaman online ini tetap eksis," lanjutnya.
Dalam hal ini, ia menyoroti keberimbangan dalam menyajikan berita yang mulai terkikis di saat para media beradu cepat.