Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ingatkan Bahaya Gadget: Permainan Zaman Dulu Beda dengan Sekarang

Jumat 20-12-2024,06:20 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengingatkan kepada para orang tua akan bahaya penggunaan gadget berlebihan.

Hal ini turut berkaitan dengan metode parenting yang menurutnya sangat penting untuk diperhatikan orang tua.

Sayangnya, tak jarang justru orang tua memberikan gadget sebagai alat permainan yang tidak edukatif kepada anak.

BACA JUGA:Kecanduan Gadget Ancam Siswa, Ini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti

"Tidak jarang juga sebenarnya karena alasan-alasan yang bersifat pragmatis dan mungkin karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya kemampuan, banyak orang tua yang kemudian memberikan berbagai macam permainan yang tidak edukatif," kata Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, 19 Desember 2024.

Ia pun membandingkan permainan anak-anak zaman dulu sebelum adanya gawai elektronik dan internet yang lebih edukatif.

"Dulu mungkin anak-anak masih banyak yang diberikan mainan berupa alat-alat peraga pendidikan yang memang mendidik. Sekarang mainannya diberikan dalam bentuk gadget yang kontennya tidak pernah disensor oleh orang tuanya dan tidak bisa disensor," lanjutnya.

BACA JUGA:Kakak Nikita Mirzani Ungkap Kondisi Terkini Lolly Pasca Visum, Lagi Detox Gadget

Bahkan, ia menyebut adanya paradoks di mana justru orang tua belajar bagaimana menggunakan game dan handphone melalui anak dan cucunya.

"Ini saya kira sebuah metode yang harus kita koreksi bersama-sama, kita luruskan bersama-sama," tandasnya.

Pasalnya, ia menyoroti penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak edukatif tidak hanya merusak fisik, tetapi nilai luhur yang tertanam di masyarakat.

BACA JUGA:Gadget Tingkatkan Resiko Disfungsi Otak, Dokter Spesialis Neurologi: Headset Picu Resiko Lebih Besar Dibanding Diabetes atau Hipertensi

"Terutama adalah otak anak-anak yang mudah sekali terpengaruh oleh gelombang elektromagnetik yang memang menjadi sistem dari gadget-gadget itu," tuturnya.

Juga pada aktivitas fisik yang juga kemudian berkurang. Sejak kecil anak-anak sudah mulai banyak malas gerak (mager) dan tidak bergaul dengan teman-teman sebaya.

"Tidak juga kemudian mengenal berbagai nilai-nilai dan norma-norma utama yang ada di masyarakat dan kemudian juga menjadi anak-anak yang tidak cinta alam, tidak cinta sesama, tidak cinta orang tua, dan sebagainya," paparnya.

Kategori :