Selama 24 jam pertama di skala Bencana Nasional. tim DMC Dompet Dhuafa akan langsung mengaktifkan tim baik dari pusat maupun cabang untuk melakukan aksi evakuasi/SAR dan pemenuhan kebutuhan dasar berdasarkan kerentanan penyintas prioritas yakni disabilitas, anak-anak, ibu hamil-menyusui, dan lansia.
Sedangkan dalam skala Ringan – Berat, dalam 24 jam pertama akan mengaktifkan tim pusat, seluruh jaringan cabang dan relawan lokal untuk melakukan penilaian cepat demi mendapatkan data primer.
Seusai mendapatkan data primer maka akan digencarkan program-program layanan darurat sesuai kluster yang ada.
Sebagai penutup dalam acara Protokol Penanggulangan Bencana DMC Dompet Dhaufa dan berakhirnya SKJ 2024, Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso Suryotomo berpesan kepada seluruh relawan penanggulangan bencana bahwa,” Teman-teman setelah kembali ke wilayah masing-masing, harapan saya teman-teman menjadi champion dari agen penanggulangan bencana yang utuh, yang bisa bekerja sama dengan para pihak karena di daerah BPBD, ada Kantor SAR, dan lembaga lainnya.”
BACA JUGA:DMC Dompet Dhuafa Salurkan Lampu Tenaga Surya Bagi Penyintas Gunung Lewotobi
Mahmud Afandi selaku Kepala Seksi Sumber Daya Kantor SAR Jakarta, juga menuturkan hal serupa, bahwa temu dan pelatihan gabungan serta pengesahan protokol penanggulangan bencana ini merupakan hal yang bagus.
“Untuk di lapangan kita butuh sebuah kolaborasi, baik antara NGO maupun dengan government maupun dengan NGO yang lain. (Dengan ini) kita bisa berkolaborasi lebih baik lagi dalam penanganan bencana ke depan,”ungkapnya.